Mengenal Tarsius, Primata Endemik Bertubuh Mungil dan Lucu dari Pulau Selayar
Hewan endemik dari Pulau Selayar ini sering disebut sebagai monyet terkecil di dunia. Meski bukan monyet, tubuhnya begitu mungil dan memiliki mata besar.
Hewan endemik dari Pulau Selayar ini sering disebut sebagai monyet terkecil di dunia. Meski bukan monyet, tubuhnya begitu mungil dan memiliki mata besar.
Mengenal Tarsius, Primata Endemik Bertubuh Mungil dan Lucu dari Pulau Selayar
Tarsius Selayar atau disebut dengan Singapuar, Tanda Bona Passo, Podi, Wengi, dan Tanda Bona ini merupakan jenis primata kecil, tubuhnya berwarna cokelat kemerahan dengan warna kulit kelabu.
(Foto: pariwisata.kepulauanselayarkab.go.id)
-
Hewan langka apa yang ditemukan di Papua? Para ilmuwan baru-baru ini menemukan kembali spesies mamalia yang sudah lama hilang di Pegunungan Cyclops di Indonesia.
-
Hewan endemik apa yang ada di Sumatra? Harimau Sumatra adalah subspesies harimau Asia yang hanya ditemukan di Sumatra, sebuah provinsi di barat daya Indonesia.
-
Apa nama hewan purba ini? Penemuan fosil-fosil yang sangat langka milik kerabat mamalia yang telah lama punah, yang pernah menjelajahi Amerika Utara pada 180 juta tahun yang lalu, diumumkan oleh pihak berwenang National Park Service (NPS) pekan lalu.
-
Dimana makhluk ini ditemukan? Ikan ini ditemukan di ngarai bawah laut yang dalam di lepas pantai Nova Scotia.
-
Hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tengkorak yang masih utuh itu ditemukan dalam endapan batu raksasa. Berkat penemuannya, ilmuwan berhasil mengidentifikasi spesies baru anjing laut.
-
Apa hewan purba yang ditemukan? Hewan purba ini merupakan spesies Dinocephalosaurus orientalis.
Banyak yang menyebut jika Tarsisus sebagai monyet terkecil di dunia. Secara kasat mata memang mirip, tetapi bukan dari kategori monyet. Ada 9 jenis Tarsius di bumi, 2 jenis ada di Filipina, 7 jenis lainnya berada di terdapat di dataran Sulawesi termasuk Pulau Selayar.
Karena jumlahnya begitu sedikit dan tergolong langka, Tarsius Selayar ini termasuk dalam daftar hewan dilindungi di Indonesia. Seperti apa keunikan Tarsius ini? Simak informasinya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut.
Tubuh Mungil
Mengutip situs pariwisata.kepulauanselayar.go.id, Tarsius memiliki panjang tubuh sekitar 10 sampai 15 cm dengan bobotnya yang begitu ringan yakni sekitar 80 gram. Dengan bobotnya yang ringan, ia mampu melompat sejauh 3 meter dari pohon ke pohon lainnya.
Selain mungil, Tarsius memiliki ekor panjang tetapi tidak berbulu kecuali pada bagian ujungnya. Setiap tangan dan kakinya terdapat 5 jari yang begitu panjang. Uniknya lagi, setiap jari memiliki kuku, hanya saja pada jari kedua dan ketiga memiliki cakar.
Ukuran Mata Lebih Besar dari Otaknya
Di samping tubuhnya yang mungil, terdapat bola mata yang begitu besar. Ya, Tarsius memiliki ukuran mata yang begitu besar daripada ukuran otaknya sendiri.
Sebagai hewan yang aktif pada malam hari atau nokturnal, fungsi mata besarnya itu sangatlah bermanfaat salah satunya bisa melihat dengan tajam meskipun di dalam kegelapan.
Mangsa utama mereka ketika berburu pada malam hari adalah jenis-jenis serangga, seperti kecoa dan jangkrik. Terkadang, ia juga mampu menyantap reptil kecil, burung, hingga kelelawar.
Hidup di atas Pohon
Keseharian Tarsius banyak dihabiskan di atas pohon. Mereka akan menandai teritorinya menggunakan urin. Bahkan, mereka tidur pun bergelantungan di atas pohon. Mereka tidak bisa menginjak tanah, apabila terjadi biasanya akan melompat.
Populasi Tarsius ini semakin menurun dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan rumah-rumah asli mereka banyak yang dirusak oleh orang tidak bertanggung jawab. Dikabarkan jumlahnya kini kurang dari 1.800 ekor.