Gandeng Perusahaan Asal Inggris, Ridwan Kamil Siap Ubah Sampah Jadi Emas
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, masyarakat tinggal menjual sampah ke salah satu perusahaan pengolahan sampah plastik asal Inggris bernama Plastic Energy Limited melalui bank sampah. Setelah itu, nilai dari penjualannya bisa mengonversikan hasil penjualan dengan emas via PT Pegadaian.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggandeng perusahaan asal Inggris dan PT Pegadaian dalam penanganan sampah. Masyarakat nantinya bisa menukarkan sampah untuk dikonversi menjadi emas.
Hal itu tertuang dalam rencana bertajuk waste to gold yang dijadwalkan meluncur pada 12 Juli 2019 di Kabupaten Pangandaran. Tujuannya, selain mengembangkan pembangunan ramah lingkungan, program ini diklaim bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, masyarakat tinggal menjual sampah ke salah satu perusahaan pengolahan sampah plastik asal Inggris bernama Plastic Energy Limited melalui bank sampah. Setelah itu, nilai dari penjualannya bisa mengonversikan hasil penjualan dengan emas via PT Pegadaian.
Plastic Energy Limited kemudian mengolah sampah plastik menjadi solar. Rencananya, pengolahan sampah model ini akan diterapkan di sejumlah kota di Jawa Barat.
"Nanti hasil penjualan dari sampah itu akan dikonversi menjadi emas. Emas ini kuat terhadap inflasi, kalau tabungannya bentuk rupiah, tadi (umpamanya) tahun ini beli jeruk tiga tahun depan bisa menjadi dua, akan mengikuti fluktuasi inflasi," kata Ridwan Kamil dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/6).
Pria yang akrab disapa Emil ini berharap programnya itu mengubah paradigma masyarakat melihat sampah dari hal yang tidak bermanfaat menjadi objek ekonomis. Konsep ini sudah dilakukan oleh PT Pegadaian di beberapa daerah Jawa Barat, seperti Bekasi, Cirebon, dan Bandung.
"Mudah-mudahan bisa menjadi budaya baru bahwa tidak ada sampah yang tidak punya nilai manfaat dan akhirnya mengurangi sampah ke TPA atau bahkan ke Sungai Citarum," ujar dia.
Pimpinan Kantor Wilayah 10 Bandung PT Pegadaian Mufriyandi menjelaskan, ide awal waste to gold adalah peningkatan kesadaran masyarakat soal pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik.
"Jadi, kita mereaktivasi atau merevitalisasi (bank sampah) kebutuhannya apa. Kita bantu dengan bantuan CSR. Tabungan masyarakat itu, tadi, rata-rata dalam jangka waktu lama, sedikit demi sedikit, setahun atau dua tahun. Tapi setelah dihitung-hitung kalau dia (warga penyetor sampah) menyimpannya dalam bentuk emas, dalam dua tahun, bisa seekor kambing (misalnya)," kata dia.
Jika tabungan dari penjualan sampah yang dikumpulkan masyarakat dalam jangka waktu satu tahun, masyarakat bisa mendapatkan penghasilan Rp 1,5-2 juta. Dengan catatan, masyarakat menyetor sampah setiap hari atau minimal tiga kali dalam seminggu.
Lewat program tersebut, kata Mufriyandi, pihaknya ingin terlibat dalam peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. "Kesadaran lingkungan di mana-mana sudah digaungkan, terutama kita sudah dicap sebagai penyumbang sampah plastik nomor dua di dunia," katanya.
Baca juga:
Dana Rp1,4 Triliun dari Bank Dunia untuk Sampah Citarum Berupa Utang
Pesan Emil ke Bupati Bekasi Baru: Jangan Sampai Jatuh Dua Kali
Ramai Soal Masjid Berkonsep Iluminati, Ini Penjelasan Ridwan Kamil
Gubernur Ridwan Kamil Nilai Mudik 2019 Lebih Baik, Jalur Priangan Timur jadi Sorotan
Saudia Airlines Tolak Berangkatkan Jemaah Haji dari Bandara Kertajati
Bank Dunia Suntikkan Dana Rp1,4 Triliun Atasi Sampah di Sungai Citarum
Gantikan Neneng yang Tersangkut Kasus Meikarta, Eka Atmaja Resmi jadi Bupati Bekasi