Gangguan jiwa, pensiunan TNI ngamuk di Bangli acungkan celurit
Bahkan Kariana sempat mengancam akan membakar rumah salah seorang warga.
Polres Bangli harus berurusan dengan seorang pensiunan TNI yang diduga mengalami gangguan jiwa dan mengamuk sambil mengacungkan senjata tajam. Padahal Polres Bangli baru saja bernapas lega setelah berhasil mengamankan anggotanya yang kabur dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli.
Kabarnya, Serma (Purn) Nyoman Kariana (39) mengamuk diduga lantaran penyakit gangguan jiwanya kambuh. Mantan anggota TNI di Kodim 1626 Bangli ini sejak tiga hari terakhir kerap mengamuk bahkan sempat mengancam akan membakar rumah salah seorang warga.
"Setiap ngamuk, dia selalu acungkan celurit. Warga belakangan mulai resah," kata sumber di Polres Bangli, Kamis (7/1).
Untuk mengamankan Serma (Purn) Nyoman, sebanyak 60 personel gabungan Polres Bangli bersama Polsek Susut dan jajaran TNI dari Koramil Susut diterjunkan. Proses pengamanan sempat membuat seluruh warga keluar menyaksikan.
Terlebih melihat seluruh petugas membawa alat pentungan seperti mengamankan buronan kelas kakap, hingga membuat dusun Demulih cukup mencekam. Penangkapan dipimpin Kasat Samapta Polres Bangli AKP I Made Sudiasa bersama Kapolsek Susut, AKP IGN Yudistira.
Saat diamankan, dia sedang asyik berendam di sungai. Saat itu juga seluruh petugas langsung mengepung areal sungai. Tanpa perlawanan, Kariana langsung dibekap. Demi keamanan, kedua tangan dan kakinya diikat dan dinaikan ke truk Dalmas Polres Bangli untuk selanjutnya dibawa RSJP Bali di Bangli.
Menurut sejumlah warga di Demulih, riwayat gangguan jiwa yang diderita Karina telah terjadi sejak lama. Bapak tiga anak itu pernah mengamuk saat pelaksanaan karya (upacara) di sebuah pura di Demulih.
Kapolsek Susut AKP IGN Yudistira mengaku penangkapan dilakukan setelah polisi menerima laporan dari masyarakat dan pihak keluarga.
"Permintaan itu untuk mengamankan, dibuat secara tertulis bersama prajurit adat dan kepala desa," dalihnya.