Ganjar Pranowo minta pembebasan lahan di daerah dipermudah
Ganjar Pranowo sangat mendukung perintah presiden untuk menghapus Perda bermasalah dan pembebasan lahan.
Presiden Joko Widodo telah mengumpulkan ratusan kepala daerah di istana negara untuk mengikuti Rapat Kerja Gubernur Seluruh Indonesia serta Wakil Gubernur, Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota hasil Pemilihan Kepala Daerah serentak 2015. Dalam kesempatan itu, Presiden menyampaikan banyak hal untuk mensinergikan program pemerintah pusat dengan pemerintah daerah termasuk soal penghapusan perda bermasalah maupun pembebasan lahan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sangat mendukung perintah presiden untuk menghapus Perda bermasalah dan pembebasan lahan. Menurutnya, persoalan tersebut memang menghambat pembangunan di daerah.
"Saya sependapat dengan presiden, izin-izin enggak perlu, enggak usah lah. Umpama kayak (hinder ordonantie/izin gangguan) HO sama Amdal jadi satu, setuju saya. Jadi beberapa Undang-Undang harus direvisi. Mungkin politik hukumnya adalah, pemerintah bisa menginisiasi untuk mengamandemen beberapa Undang-Undang yang berkaitan dengan perizinan sehingga deregulasi dan debirokratisasi bisa cepat," kata Ganjar di Istana Negara, Jumat (8/4).
Dia melanjutkan problem nasional yang terjadi kini yaitu pembebasan lahan. Jika persoalan pembebasan lahan ini segera diselesaikan maka proses pembangunan infrastruktur akan berjalan lancar.
"Kalau tanah ini bisa diadakan, lebih cepat akan lebih baik. Selebihnya ya kapasitas anggaran. Kapasitasnya terbatas, maka sekarang kita lagi mencari skim-skim pembiayaan yang di luar Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)," terang Ganjar.
"Saya mau coba menyelesaikan beberapa persoalan yang ini bisa terbentuk secara nasional dan bisa diselesaikan. Termasuk tadi pesan presiden adalah bagaimana daerah bisa dan harus mengontrol inflasi," tambah dia.
Saat ini, kata Ganjar ada satu sistem baru yang diterapkan di Jawa Tengah dengan melibatkan Bank Indonesia untuk menurunkan angka inflasi. Sistem ini bernama Sihati.
"Sihati bisa dipakai interaktif dan seluruh daerah menggunakan itu. Kayaknya ini mau dinasionalkan nantinya. Dan semua itu berbasiskan grade dan saya bisa ngecek tiap hari sistem Sihati itu. Berapa harga cabai merah, berapa harga beras, telur, daging ayam, semuanya kita pantau," tandasnya.