Ganjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap
Ganjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu
Ganjar menganggap positif kenaikan tunjangan itu untuk memberikan semangat kepada komisioner Bawaslu.
Ganjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan kinerja (tukin) pegawai Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menjelang hari pemungutan suara.
Ganjar berharap kenaikan tunjangan itu merupakan bentuk perhatian kepada para komisioner Bawaslu. Bukan untuk godaan hingga suap agar berpihak kepada salah satu pasangan calon (paslon) saja."Ya mudah-mudahan semua punya rasa, punya rasionalitas sehingga itu bukan godaan, itu bukan suap, itu bukan pancingan untuk ditarik-tarik, didorong-dorong untuk berpihak tapi itu adalah perhatian kepada para staf atau aparatur yang ada di sana," kata Ganjar, di kediamannya , Semarang, Jawa Tengah, Rabu (14/2).
Lebih lanjut, dia menganggap positif kenaikan tunjangan itu untuk memberikan semangat kepada para komisioner Bawaslu.
"Untuk bekerja lebih profesional. Saya membacanya positif saja," tegas Ganjar.
Sebagai informasi, Keputusan kenaikan tukin Bawaslu dituang ke dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2024. Jokowi menandatangani perpres tersebut pada Senin (12/2).
Kenaikan tukin yang diterima pegawai Bawaslu disesuaikan dengan kelas jabatan. Ada 17 kelas jabatan di lingkungan pegawai Bawaslu.
Tingkat tertinggi, yaitu kelas jabatan 17, menerima tukin hingga Rp29.085.000 per bulan. Jumlah ini naik 16,7 persen dari tahun 2017.