Ganjar Sebut Banjir Kebumen Akibat Tanggul Sengaja Dilubangi
"Kenapa dilubangi? Karena butuh air untuk pertanian, maka saya minta ini tidak boleh terjadi lagi. Ayo warga semuanya tolong dijaga tanggulnya," kata Ganjar saat meninjau tanggul jebol.
Bencana banjir merendam sejumlah desa di Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan banjir yang terjadi akibat tanggul sungai sengaja dilubangi untuk pengairan sawah para petani.
"Tadi ada temuan yang disampaikan Pak Lurah kenapa tanggulnya jebol karena di bawahnya dibolongi (dilubangi). Kenapa dilubangi? Karena butuh air untuk pertanian, maka saya minta ini tidak boleh terjadi lagi. Ayo warga semuanya tolong dijaga tanggulnya," kata Ganjar saat meninjau tanggul jebol di Desa Madurejo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (3/11).
-
Kapan Ganjar Pranowo menemani Kaisar Jepang berkeliling Candi Borobudur? Pada Kamis (22/6), Kaisar Jepang, Hironomiya Naruhito berkunjung ke Candi Borobudur.
-
Kapan Ganjar Pranowo mulai beruban? Ganjar sendiri mengaku mulai tumbuh uban ketika masih duduk di bangku SMA, pada usia yang belum mencapai 20 tahun.
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Di mana Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan? Calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan di FISIP UI, Senin (18/9)
-
Apa yang ditekankan Ganjar Pranowo kepada pelaku UMKM di Banyumas? Di depan para pelaku usaha, Ganjar menekankan pentingnya pelatihan-pelatihan secara rutin bagi UMKM agar dapat lebih maju.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
Ganjar terkejut saat mendengar laporan mengenai hal itu dari kepala desa setempat. Dia meminta pemerintah desa mengedukasi warga untuk menjaga tanggul agar tidak terjadi bencana alam.
Terkait dengan penyebab warga yang nekat melubangi tanggul sungai karena membutuhkan air untuk mengairi sawah, Ganjar meminta ada solusi lain.
Kades setempat sudah mengusulkan agar pemerintah memberikan bantuan pompa air berkapasitas besar dan menilai sebagai solusi bagus.
"Tadi Pak Lurah mengusulkan pompa, maka Pak Bupati Kebumen tolong dibantu. Kalau tidak bisa, nanti kami juga ikut bantu, Kementerian Pertanian, CSR pasti bisa bantu, tapi ini tolong menjadi perhatian karena kalau itu dijaga, maka semuanya bisa aman," ujarnya.
Ganjar melihat secara keseluruhan penanganan banjir di Kebumen sudah baik. Ribuan pengungsi juga sudah pulang ke rumah masing-masing.
Sedangkan tanggul yang jebol di Desa Madurejo sepanjang 50 meter dan lebar 6 meter juga sudah ditangani oleh BBWS.
"Sekarang sudah ditangani, tanggul yang jebol juga sudah diperbaiki oleh BBWS dan saya minta dipercepat karena saat ini masih musim penghujan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, semua bantuan bencana alam di Jawa Tengah masih aman dan siap didistribusikan ke daerah-daerah yang dilanda bencana.
Baca juga:
Diterjang Air Bah Saat Seberangi Sungai, Ibu dan Anak di Wonogiri Tewas
Waspadai Banjir dan Tanah Longsor di Jawa Timur, BNPB Imbau Masyarakat Lakukan Ini
Banjir Terjang Pasuruan, 6.379 KK Terdampak
Tanggul Sungai di Pati Jebol, Padi Siap Panen Terendam
BPBD Banten Ingatkan Warga Lebak Waspada Banjir dan Longsor
BMKG Sebut 76 Kecamatan di Sumatera Selatan Berpotensi Banjir