Gara-gara bola, siswa kelas 5 SD dikeroyok 3 buruh bangunan
Pelaku memukuli korban dengan kepalan tangan dan sapu.
Imam Nugraha (12), dikeroyok tiga buruh bangunan di sekolahnya, SD Madrasah Tsanawiyah Tamamaung Jalan Andi Pangerang Pettarani III, Kecamatan Panakkukang, kota Makassar sekitar pukul 13.00 Wita. Akibat penggeroyokan itu, siswa kelas V itu mengalami luka memar dan bengkak di bagian wajah dan leher.
Kejadian pengeroyokan berawal saat korban mengambil bola miliknya yang dipinjam temannya, Naba yang juga merupakan siswa di sekolah tersebut. "Waktu saya ambil saya punya bola, dia (Naba) menangis dan langsung pulang," kata Imam di Panakkukang, Makassar, Rabu (10/4).
Beberapa saat kemudian, datang tiga orang masuk ke dalam sekolah dan langsung menuju ke ruang kelas korban. Tiga orang itu, lalu mengeroyok dan memukuli korban dengan kepalan tangan. Bahkan, korban juga sempat dianiaya dengan menggunakan sapu bulu ayam.
Tiga orang itu diketahui sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan harian. "Yang datang dan memukul saya tiga orang. Salah satunya kakaknya Naba. Mungkin waktu pulang dia (Naba) melapor sama keluarganya," kata Imam.
Penggeroyokan itu berhenti, setelah sejumlah guru datang dan melerai para pelaku. Setelah itu, para pelaku langsung pergi. "Saya melapor ke polisi karena saya tidak terima kalau anak saya dipukuli," kata ibu korban, Darmawati (40).
Terpisah, Kepala Polsek Panakkukang, Kompol Agung Kanigoro Nusantoro, mengatakan kasus penganiayaan ini masih dalam proses penyelidikan. Saat ini, korban masih diperiksa secara intesif oleh penyidik untuk diketahui pelaku penganiayaan. "Kasus ini masih kami selidiki," kata Agung.