Gara-gara kemeja, pengembalian formulir Pilgub oleh Suhandoyo molor
Dikatakan Ketua Tim Relawan Suhandoyo, Erjik Bintoro, kemeja warna merah dan berkerah hitam itu diantar orang suruhan Khofifah sesaat menjelang pengembalian formulir. Akibat menunggu kedatangan kiriman spesial dari Mensos itu, pengembalian formulir sedikit molor.
Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Suhandoyo mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon gubernur (bacagub) dan bacawagub ke kantor DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Timur, Jalan Kendangsari Industri, Surabaya, Jumat (7/7).
Saat mengembalikan formulir pendaftaran Pilgub Jawa Timur 2018 senilai Rp 100 juta itu, Suhandoyo mengenakan kemeja pemberian Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa. Suhandoyo mendaftar sebagai bacawagub melalui PDIP pada 12 Juni lalu.
Dikatakan Ketua Tim Relawan Suhandoyo, Erjik Bintoro, kemeja warna merah dan berkerah hitam itu diantar orang suruhan Khofifah sesaat menjelang pengembalian formulir.
Ada dua kemeja yang dikirim Khofifah untuk Suhandoyo. Satu berukuran L1 (calon gubernur) dan satu lagi ukuran L2 (untuk wakil gubernur). "Ternyata saat dipakai Mas Suhandoyo, yang cukup bajunya ukuran L2. Mas Suhandoyo kan daftar cawagub, berarti pas L2 sesuai bajunya," kata Erjik yang juga Sekretaris BMI Jawa Timur.
Akibat menunggu kedatangan kiriman spesial dari Mensos itu, pengembalian formulir sedikit molor. Rencana awal, anggota Komisi E DPRD Jawa Timur itu berangkat ke kantor DPD PDIP Jawa Timur pukul 14.00 WIB.
Usai mengenakan kemeja dari Ketum PP Muslimat NU itu, Suhandoyo berangkat mengembalikan formulir pendaftaran dengan diantar ratusan kader BMI dan pengurus DPC PDIP dari 23 kabupaten/kota se Jawa Timur.
Suhandoyo mengaku sangat bangga mengenakan kemeja merah pemberian Khofifah. "Senang dan bangga sekali dengan kemeja ini," katanya.
Mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Jawa Timur ini juga menyampaikan visi dan misinya mengikuti running Pilgub Jawa Timur 2018. Dia ingin menjadikan provinsi timur Pulau Jawa sebagai daerah tujuan pariwisata. Baik itu wisata alam maupun religi. Sebab di Jawa Timur banyak terdapat makam Wali Songo.
Usai mengembalikan formulir pendaftaran, Suhandoyo menyerahkan sepenuhnya mekanisme ke partai. "Saya akan digandengkan siapa pun enggak ada masalah. Saya hanya berharap pertanda baik saja. Saya baik dengan Bu Khofifah," ucapnya.
Dia menyebut, meski Khofifah tidak mendaftar dan belum mendeklarasi maju Pilgub 2018, masih dimungkinkan mendapat rekomendasi dari PDIP. "Ini sama seperti Ahok (Basuki T Purnama) di Pilkada Jakarta."
"Ahok tidak mendaftar, tapi karena PDIP mementingkan kepentingan rakyat, maka Ahok diusung. Kalau akhirnya kalah, itu kan memang prosesnya," pungkasnya.
Seperti diketahui, saat partai besutan Megawati Soekarnoputri ini membuka pendaftaran bacagub dan bacawagub Jawa Timur pada 1 hingga 14 Juni lalu, setidaknya ada enam orang yang mendaftar.
Mereka adalah Wagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Ketua DPD PDIP Jawa Timur Kusnadi, Suhandoyo, Said Abdullah (anggota DPR), Budi 'Kanang' Sulistyono (Bupati Ngawi) dan Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi).
Sementara hingga saat ini, baru Gus Ipul, Kusnadi dan Suhandoyo yang sudah mengembalikan formulir pendaftaran ke PDIP. Pengembalian formulir ditutup pada 10 Juli mendatang, usai diperpanjang 10 hari karena libur Hari Raya Idul Fitri 2017.