Gatot Nurmantyo Minta Publik Hentikan Ejekan Istilah Kadrun dan Kampret
Ia juga mengajak publik untuk berpolitik secara santun dengan membuang ejekan yang saling merendahkan tersebut.
Mantan Panglima TNI, Jenderal Purnawiran Gatot Nurmantyo meminta publik untuk menghentikan saling ejek dengan sebutan yang merendahkan, yakni sebutan kadal gurun atau Kadrun dan Kampret. Menurut dia, hal itu jelas dirasa kurang santun bagi bangsa Indonesia yang menjunjung nilai kesantunan.
"Saya juga mengimbau secara tidak sadar ataupun sadar, sengaja ataupun tidak sengaja kita anak bangsa ini sudah merendahkan bahkan melecehkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mempunyai sebutan masing-masing. Dengan sebutan Kadrun, ada juga Kampret itu kan nama-nama binatang," ucap Gatot dalam sebuah video yang diunggah di akun jejaring sosial media pribadinya, Kamis (17/12).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Apa yang sedang diurus Ramzi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Ramzi menyebutkan bahwa kedatangannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur adalah untuk melengkapi berkas administrasi pencalonannya.
Ia juga mengajak publik untuk berpolitik secara santun dengan membuang ejekan yang saling merendahkan tersebut.
"Mari kita bernegara dengan santun, hilangkan kata-kata seperti itu, kembalilah kepada bangsa Indonesia yang berbudaya tinggi memanggil kata-kata Mas, Kakak, Abang, Ucok dan lain sebagainya," tutupnya.
Kadrun dan Kampret
Ejekan Kadrun-Kampret sempat tenar saat Pemilu 2019 lalu. Ejekan Kadrun dilontarkan oleh simpatisan pasangan Calon Presiden Joko Widodo dengan Maruf Amin kepada pendukung pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno. Sementara sebutan Kampret sebaliknya.
Kendati rekonsiliasi antara keduanya telah terjadi, sebutan Kadrun masih kerap dipakai. Namun lebih ditujukan ke kalangan yang kontra pemerintah. Sementara ejekan Kampret merujuk ke para pendukung Pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Reporter: Yopi
Sumber: Liputan6.com