Gebrakan Para Menteri Baru Jokowi
Beberapa kementerian diisi oleh nama-nama baru dan muda. Usai dilantik para menteri baru ini sudah menyiapkan beberapa gebrakan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengumumkan menteri-menteri yang tergabung dalam kabinet Indonesia Maju pada Rabu (24/10) lalu. Beberapa kementerian diisi oleh nama-nama baru dan muda.
Usai dilantik para menteri baru ini sudah menyiapkan beberapa gebrakan. Berikut ini beberapa gebrakan dan terobosan menteri baru Presiden Jokowi:
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan para ketua umum partai di koalisi Indonesia Maju? Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Surya Paloh mengenai jatah menteri di kabinet? "Saya kira Pak Prabowo pasti sudah punya rumusan sendiri yang itu sudah rumusan, itu sudah muncul pembicaraan antara ketua umum partai politik terutama yang di Koalisi Indonesia Maju," kata Doli, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/4).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang mendoakan akan keputusan majelis hakim dapat membawa nasib masa depan Indonesia? Cawapres 1 Muhaimin Iskandar mendoakan akan keputusan majelis hakim dapat membawa nasib masa depan Indonesia selama 5 tahun akan yang akan datang.
Serahkan Gaji Pertama untuk BPJS Kesehatan
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto akan memberikan gaji pertama dan tunjangan kinerjanya kepada BPJS Kesehatan. Ini merupakan upaya dirinya memulai gerakan moral untuk membantu defisit Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Gaji pertama itu buat seseorang, adalah gaji yang seharusnya diserahkan kepada Yang Kuasa," katanya di Kantor Pusat BPJS Kesehatan Jakarta, Jumat (25/10).
Dia mengungkapkan, dalam kasus ini, masyarakatlah yang sedang memiliki masalah dan menderita karena persoalan yang menimpa BPJS Kesehatan. "Maka saya tergerak hati untuk menggerakkan juga kementerian saya untuk berkontribusi membantu," ujarnya usai rapat tertutup dengan BPJS Kesehatan.
Terobosan Menteri Pendidikan
Sebagai menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan ia akan menyiapkan terobosan untuk dunia pendidikan. Sesuai perkembangan zaman, ia akan memanfaatkan teknologi untuk memajukan pendidikan Indonesia.
"Saya belum bisa bilang terobosannya seperti apa, tapi yang jelas berhubung saya milenial dan background-nya teknologi, sudah pasti ada perubahan ke arah sana. Satu, harus berkarakter, merupakan suatu sistem pendidikan berdasarkan kompetensi, bukan informasi saja. Kedua, harus relevansi," katanya.
Selain itu, Nadiem mengatakan akan menjalankan visi Presiden Jokowi dalam pendidikan, menciptakan link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
"Presiden selalu bilang link and match antara industri dan institusi pendidikan. Skill-skill tersebut yang kita pelajari harus relevan. Tentunya prinsip utamanya yaitu gotong-royong dan kolaborasi. Kita tidak bisa melakukan ini sendirian, harus ada gotong-royong. Pusat dan daerah, orangtua, guru, murid, semua harus gotong-royong menciptakan institusi dan kualitas pendidikan yang lebih baik," ujar Nadiem.
Ingin Selesaikan Kasus HAM Masa Lalu
Masalah HAM masa lalu menjadi salah satu isu yang akan dibahas Menko Polhukam, Mahfud MD, di masa kerjanya lima tahun ke depan. Hal-hal yang berkaitan dengan itu akan dia pelajari lebih lanjut.
"Pasti akan dibahas. Upaya upaya menuntaskan HAM masa lalu itu sudah dibahas. Dan saya kira dari waktu ke waktu sudah jadi pembahasan dan agenda, dan kita akan membahasnya sudah pasti," kata Mahfud di kantornya, Jakarta, Jumat (25/10)
Namun demikian, katanya, untuk penuntasan masalah tersebut jangan diartikan harus sesuai dengan kehendak sekelompok orang. "Harus untuk kepentingan bangsa dan negara," ungkap Mahfud.
Bagaimana caranya, kata dia, diharapkan kemudian semua pihak menerima. "Nanti, kalau diselesaikan ada yang tidak setuju, lalu dianggap tidak selesai, itu bukan hidup bernegara, cara preman namanya kalau gitu," jelas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Bertekad Berantas Radikalisme
Menteri Agama Fachrul Razi menegaskan komitmennya untuk memberantas radikalisme. Meskipun bukan seorang kiai dan lulusan pesantren, dia kerap memberikan ceramah dan khutbah di masjid yang temanya seputar radikalisme dan Islam yang mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa. Saat menjabat sebagai Dandim di Samarinda, setiap Jumat, jadwal ceramahnya selalu penuh.
"Kalau ada orang yang suka ngikutin saya, pasti bilang 'ah temanya Pak Fachrul itu selalu enggak banyak-banyak, cuma Islam yang damai, Islam yang rahmatan lil 'alamin, Islam yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, Islam yang anti radikalisme, Islam yang toleran, itu-itu saja'. Ya memang itu. Dan tema itu menurut saya sangat relevan sampai kapan pun, apalagi di bangsa Indonesia yang penuh kemajemukan ini," jelasnya, Rabu (23/10).
Dia mengatakan, banyak orang yang tak suka ceramah yang berisi pesan kedamaian. Karena itulah menjadi tugasnya di Kementerian Agama membuat orang tertarik dengan pesan semacam itu karena pesan-pesan kedamaian beragama sangat penting di tengah semakin menguatnya ancaman radikalisme agama belakangan ini.