Gedung Penyimpanan Vaksin Covid-19 di Manokwari Terbakar
Polisi memastikan tidak ada vaksin Covid-19 dalam gedung tersebut. Gudang tersebut berisi vaksin dari penyakit lainnya seperti vaksin untuk cacar.
Kebakaran terjadi di Gedung Pencegahan Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan, Kabupaten Manokwari, Papua Barat pada Jumat (8/1) sekitar pukul 05.20 Wit. Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengatakan, gedung yang terbakar tersebut merupakan tempat untuk menyimpan vaksin Covid-19.
"Gedung tersebut sudah di siapkan sebagai tempat penyimpanan vaksin Covid-19 yang tinggal menunggu pendistribusian dari provinsi," kata Adam saa dihubungi merdeka.com, Jumat (8/1).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
Ia menegaskan, tidak ada vaksin Covid-19 dalam gedung tersebut. Gudang tersebut berisi vaksin dari penyakit lainnya seperti vaksin untuk cacar.
"Vaksin masih di tingkat provinsi, yang ada di situ hanya vaksin-vaksin penyakit lain seperti vaksin cacar dan lain-lain, bukan vaksin untuk covid," tegasnya.
"Memang rencana bila vaksin covid sudah di ditribusi dari provinsi akan di taruh di situ. Laporan dari Kapolres Manokwari, tidak ada (vaksin covid). Karena vaksin covidnya masih di provinsi, belum di didtribusikan ke kabupaten," sambungnya.
Dugaan sementara, penyebab dari kebakaran gedung tersebut karena adanya korsleting listrik. Penyebab pasti kebakaran tersebut masih diselidiki oleh Polres Manokwari.
"Dugaan sementara penyebabnya hubungan arus pendek, tapi masih didalamin oleh Polres Manokwari. Apa ada unsur kesengajaan atau tidaknya," sebutnya.
Kronologi Kebakaran Gudang Vaksin
Adam menjelaskan, kejadian kebakaran ini awalnya diketahui oleh salah seorang saksi yang mendengar adanya suara ya mencurigakan pada pukul 04.30 Wit.
"Pada Pukul 04.30 Wit, Saksi atas nama Kurnia Ramdani bangun sholat dan mendengar adanya suara yang mencurigakan yang membuat penasaran. Sehingga mengintip di kaca jendela dan melihat Api sudah menyala di gedung P2P," jelasnya.
Kemudian, dia langsung keluar dari kamar dan langsung membangunkan kedua orang tuanya. Karena panik, orang tuanya langsung mengamankan surat-surat penting serta memindahkan mobil dan motor.
"Setelah itu saksi melihat api semakin besar, membantu memadamkan api dengan beberap masyarakat yang sudah berada di TKP," ucapnya.
Mengetahui kejadian itu, polisi langsung menuju ke lokasi kejadian dan tiba pada pukul 05.30 Wit. Selanjutnya, pada pukul 05.35 Wit, pihak PLN melakukan pemutusan jaringan listrik di lokasi sekitar.
"Pukul 05.37 Wit Kapolres Manokwari AKBP Dadang K. Wunjaya tiba di TKP dan memimpin personil Polres Manokwari untuk memadamkan api. Pukul 05.40 Wit, jaringan listrik di padamkan oleh pihak PLN," ungkapnya.
"Pukul 05.40 Wit, kendaraan Water Canon Polres Manokwari dan pemadam kebakaran tiba di TKP dan selanjutnya dilakukan pemadaman. Pukul 06.30 Wit Api berhasil di padamkan dan pada pukul 06.55 Wit, Tim Inafis Polres Manokwari melakukan Olah TKP. Pukul 07.20 Wit situasi di TKP secara umum dapat dikendalikan dalam keadaan aman dan tertib," sambungnya.
Adapun kerugian dalam kebakaran tersebut yakni, Pliser cool 7 buah, printer 5 buah, komputer 1 buah, Miskroscop cating 11 buah, alat rapit tes anti body 8 koli, AC 4 buah, meja kerja 22 buah, kursi 22 buah, lemari besar 5 buah, lemari besi 3 buah.
"Barang-barang tersebut habis terbakar dan tidak dapat difungsikan lagi," tutupnya.
(mdk/ray)