Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Sumbar, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa kembali mengguncang sejumlah wilayah Sumatera Barat, Rabu (18/11). Gempa berkekuatan 5,3 Magnitudo terjadi pada pukul 11.41 WIB.
Gempa kembali mengguncang sejumlah wilayah Sumatera Barat, Rabu (18/11). Gempa berkekuatan 5,3 Magnitudo terjadi pada pukul 11.41 WIB.
Kepala Data Informasi BMKG Padang Panjang Mamuri mengatakan, gempa berpusat pada 57 kilometer Barat Daya Pesisir Selatan, Sumatera Barat dengan kedalaman 11 kilometer.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa Padang Mangateh di bangun? Awalnya, fokus dari peternakan ini untuk hewan jenis kuda.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Di mana Becak Padang Sidempuan bisa ditemukan? Hampir di setiap sudut jalan di Kota Padang Sidempuan pasti terdapat Becak Padang Sidempuan yang berhenti.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
"Berdasarkan episentrum gempa, gempa tidak berpotensi tsunami," kata Mamuri.
Berdasarkan pantauan di lapangan, gempa dirasakan lebih kuat dibandingkan hari sebelumnya, Selasa (17/11). Kemarin, pegawai yang berada di gedung perkantoran kawasan Jalan Pramuka, Kota Padang berhamburan keluar akibat gempa.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa 5,3 Magnitudo yang terjadi pada Rabu (18/11) pukul 11.41 WIB akibat adanya aktivitas subduksi.
Kepala Data Informasi dan Observasi BMKG Padang Panjang Mamuri mengatakan, gempa itu setelah dimutakhirkan data, berkekuatan 5,2 Magnitudo berpusat pada 47 kilometer arah Barat Daya, Kota Painan, Kabupaten Pesisir Selatan dengan kedalaman 46 kilometer.
"Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini tergolong gempa bumi dangkal," kata Mamuri kepada Merdeka.com.
Hasil dari analisis BMKG menunjukkan, gempa memiliki pergerakan naik atau disebut Thrust Fault.
"Ini karena adanya aktivitas subduksi di jalur tersebut, untuk mekanismenya termasuk pergerakan naik," jelas Mamuri.
Untuk dampak dari gempa bumi dirasakan di Painan dan Tua Pejat dengan kekuatan III hingga IV MMI (satuan gempa dirasakan). Kemudian kekuatan II hingga III MMI dirasakan di Padang, Padang Panjang, Padang Pariaman, dan Solok Selatan.
"Kemudian, Pasaman, Pasaman Barat, dan Sijunjung dirasakan sekitar II MMI," kata Mamuri.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak bertanggungjawab.
"Yang terpenting tetap waspada, dan menghindari bangunan yang retak maupun rusak akibat gempa," kata Mamuri.
Baca juga:
Mentawai Diguncang Gempa 6,3 SR, Warga Lari ke Bukit
Gempa Sumbar Disebabkan Aktivitas Sesar, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Sumatera Barat
Gempa M 5 Guncang Pandeglang, BPBD Belum Temukan Kerusakan Infrastruktur
Sabtu Malam, Wilayah Pandeglang Diguncang Gempa Magnitudo 5