Gerindra desak Jokowi copot Nusron dari BNP2TKI jika fokus urus Ahok
Nusron digaji oleh negara bukan untuk mengurus Pilgub DKI tetapi memperjuangkan TKI.
Wakil ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono didesak mencopot Nusron Wahid sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) lantaran dianggap mengabaikan tugasnya mengurusi persoalan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Nusron dinilai lebih mengutamakan usuran politik setelah ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di pemilihan Gubernur DKI (Pilgub) DKI ketimbang usuran TKI.
"Begini ya keberadaan Nusron sebagai Ketua Tim Pemenangan Ahok sebaiknya dia mengundurkan diri saja. Dan Joko Widodo harus segera memecat Nusron karena dia digaji negara sebagai Kepala BNP2TKI itu untuk ngurus TKI bukan untuk ngurus Pilkada Jakarta," kata Arif saat dihubungi, Jumat (26/8).
Menurut dia, Nusron digaji oleh negara bukan untuk mengurus Pilgub DKI tetapi memperjuangkan TKI. Apabila, fokus Nusron terbagi dua dengan urusan politik, ditakutkan kinerjanya di BNP2TKI menjadi tidak optimal.
"Kalau sudah begini yang ada nanti kinerja BNP2TKI tidak optimal dan yang akan jadi korban adalah para TKI karena Nusron menjadi tidak konsentrasi terhadap pekerjaannya ngurus TKI luar negeri," tegasnya.
Terlebih menurut dia, hingga kini masih banyak permasalahan TKI yang belum terselesaikan. Salah satunya seperti jaminan pelindungan TKI di Arab Saudi dan Malaysia.
"Apalagi masih banyak TKI yang masuk bekerja di luar negeri tidak mendapatkan perlindungan dari pemerintah seperti di Arab Saudi dan Malaysia," sambung Arif.
Baca juga:
BNP2TKI kecolongan, TKI ilegal dari NTB tetap jalan meski moratorium
Nusron Wahid: Emang wajahku pantes nerima duit apa?
Sibuk menangkan Ahok, Nusron Wahid dianggap lupakan nasib TKI
Nusron Wahid: Pembenci Ahok adalah warga yang pemahamannya salah
Depan TKI di Malaysia, Nusron Wahid ibaratkan koruptor dengan hewan
Kecam bom di Solo & Arab, Nusron sebut adanya teroris berlabel agama
Nusron Wahid: Saya berjuang atas nama partai mengamankan Ahok
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.