Gerindra tak tolerir kadernya yang terlibat narkoba di Bali
Gerindra tak tolerir kadernya yang terlibat narkoba di Bali. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan, partainya tidak mentolerir jika kader yang juga Wakil Ketua DPRD Bali Komang Swastika terlibat kasus narkoba. Fadli memastikan, partainya tak akan memberikan bantuan hukum kepada Komang.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan, partainya tidak mentolerir jika kader yang juga Wakil Ketua DPRD Bali Komang Swastika terlibat kasus narkoba. Fadli memastikan, partainya tak akan memberikan bantuan hukum kepada Komang jika terbukti ketelibatannya.
"Kita lihat kasusnya saja. Tapi kalau itu menyangkut pribadi apalagi narkoba, tidak ada ampun," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/11).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, kata Fadli, telah memperingatkan agar kader tidak melakukan tindakan melawan hukum, termasuk terlibat dalam kasus narkoba.
"Sikap DPP sesuai arahan dari Ketum, Ketua Wanbin Pak Prabowo dan ikrar kader Partai Gerindra kita tidak boleh melakukan tindakan-tindakan melawan hukum apalagi tindakan itu terkait dengan narkoba," tegasnya.
Untuk itu, Gerindra bakal menyerahkan proses hukum Komang kepada kepolisian. Jika terbukti bersalah, Fadli menyebut partainya akan menjatuhkan sanksi keras berupa pemecatan.
"Kita akan serahkan ke proses hukum tapi kalau jelas terbukti yang bersangkutan akan mendapatkan sanksi partai yang keras," tukasnya.
Satreskrim Narkoba Polresta Denpasar menggerebek rumah Wakil Ketua DPRD Bali, Komang Swastika, terkait dugaan keterlibatan kasus narkoba. Penggerebekan yang berlangsung pada Sabtu kemarin di kediamannya di Jalan Batanta No 78 Denpasar, Bali berlangsung menegangkan.
Polisi menggiring sebanyak 40 orang dari rumah Komang Swastika. Dalam penggerebekan tersebut juga disita barang bukti sebanyak 31 paket sabu serta 3 buah airsoft gun dan satu buah senjata api yang belum diketahui kepemilikannya.
Baca juga:
Tak lagi mengharap Gerindra
Geledah rumah Wakil Ketua DPRD Bali, polisi temukan 6 ruangan khusus buat nyabu
Gerindra akan pecat Wakil Ketua DPRD Bali jika terbukti terlibat narkoba
Deddy Mizwar: Saya jadi apa saja bisa
Gerindra minta MK segera putus gugatan soal ambang batas calon presiden
Jika Demokrat gabung pemerintah, Gerindra punya PKS dan PAN
PAN ajak Demokrat, Gerindra & PKS bergabung usung Deddy Mizwar di Pilgub Jabar
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Apa yang ditemukan di "Gerbang Neraka"? Ditemukan banyak sekali kerangka manusia di tempat ini, termasuk beberapa tanpa kepala.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.