Gerombolan ABG dicokok usai gagal rampok sopir taksi di Tangsel
Para pelaku berniat melanjutkan perbuatannya, jika aksi pertamanya itu berhasil.
Entah apa yang ada di benak lima bocah ABG berinisial SA (17) IA (14), RL (12), LA (21) A (17), hingga akhirnya nekat merampok seorang sopir taksi, M. Saiful, pada Jumat (12/1) dini hari lalu.
M. Saiful mengemudikan Taksi Express bernomor polisi B 1083 BTF ini lemah tak berdaya, setelah dianiaya para di bagian kepala, wajah, dan tubuhnya.
-
Di mana letak Taman Pisang di Tangerang? Berlokasi persis di perempatan kantor DKP setempat, Perumnas 1, taman ini menawarkan tempat santai di tengah kota yang nyaman.
-
Kapan bencana banjir lumpur terjadi di Tangerang Selatan? Bencana banjir lumpur dikarenakan jebolnya tanggul Situ Gintung yang berlokasi di Tangerang Selatan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi penduduk sekitar.
-
Kenapa penonton konser di Tangerang marah dan membakar panggung? Kesal sudah membeli tiket namun tidak bisa menonton band idola, sejumlah penonton konser mengamuk. Mereka hilang kendali, menumpahkan kekesalan dengan membakar sound system dan panggung. Harga tiket yang dibanderol Rp115.000 makin menambah kekesalan mereka.
-
Siapa saja yang diajak untuk mengikuti kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Komunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam.
-
Siapa yang mengelola pengolahan tinja menjadi pupuk di Tangerang? Rupanya di Kota Tangerang, limbah buang ini diolah menjadi pupuk oleh Dinas Perumahan dan Pertanahan (Disperkimtan).
-
Apa yang terjadi pada vendor akibat konser batal di Tangerang? "Gua rugi nih, enggak dibayar kabur," kata pria berkaos abu-abu itu.Dia juga mengungkapkan saat itu masih mencari keberadaan panitia yang dinyatakan kabur dari lokasi acara semalam. "Makanya gua cariin (panitia) kalau ketemu gua gulung," umpatnya. "Barang gua diancurin ratusan juta. Gua minta tolong kondusifin ini," jelasnya.
Menurut Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander, saat itu para pelaku berpura-pura menyewa taksi dan minta diantar dari Pondok Kopi, Jakarta Timur, ke stasiun Jombang, Tangerang Selatan.
"Sopirnya ini mengaku baru keluar narik, dia pikir ini rezeki bagus karena dapat borongan gede, Rp200 ribu," katanya.
Setibanya di Stasiun Jombang, dua pelaku perempuan turun tetapi tiga pelaku pria justru minta diantarkan ke Graha Raya, Bintaro.
"Dari keterangan korban katanya bakal ditambahkan ongkosnya," ucap dia.
Setibanya di pinggir Jalan Graha Raya, Kelurahan Parigi Lama, Kecamatan Pondok Aren, korban dikeroyok dan dipukuli ketiga pelaku. Korban lemas dan tak berdaya melawan.
Seorang anggota Bhabinkamtibmas Polsek Pondok Aren, Brigadir Yamin, yang kebetulan melintas melihat aksi pengeroyokan itu. Dia kemudian menangkap satu pelaku, sementara dua orang lainnya kabur.
"Semua pelaku berhasil kami amankan tadi pagi, mereka adalah SA (17) yang ditangkap Brigadir Yamin. IA (14), RL (12), LA (21) kami amankan di Jakarta Timur tadi pagi, dan A (17) di Jakarta Barat," kata Alex.
Dari keterangan sementara, para pelaku hendak merampas harta benda milik korban.
Pelaku SA dan LA sempat menikah secara siri, tetapi berpisah. Keduanya ingin rujuk kembali. Namun, SA butuh uang Rp 6 juta buat menikah.
"Saya butuh uang buat nikah sama LA (21)," kata SA.
Para pelaku berniat melanjutkan perbuatannya, jika aksi pertamanya itu berhasil.
"Kalau ini berhasil kami mau lakukan lagi," ucap dia.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat delik pencurian dengan pemberatan pasal 365 jo 170, dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal 12 tahun.
(mdk/ary)