Geruduk Polda Jatim, Member MeMiles Tuntut Aplikasi Dibuka Kembali
Mereka menganggap, aplikasi ini justru cukup menguntungkan para membernya. Ia pun berpedoman bahwa, aplikasi MeMiles ini berbasis jasa pengiklanan.
Puluhan member atau anggota investasi MeMiles dari berbagai daerah menggeruduk Mapolda Jatim. Mereka menuntut, agar polisi tidak mematikan dan malah membuka kembali MeMiles yang dianggap sebagai investasi bilioner tersebut.
Iksan, salah satu perwakilan member MeMiles dari Jakarta mengatakan, dirinya dan puluhan member MeMiles lainnya, sengaja datang ke Polda Jatim untuk bertemu dengan kepolisian dan sang guru yang kini sudah menjadi tersangka. Meski di satu sisi, pihaknya tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan ini.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo mempromosikan investasi bodong mereka? Indra Kenz kerap membuat konten yang memamerkan harta seperti rumah mewah, mobil sport hingga fashion branded.
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
-
Siapa yang mendorong investasi masuk ke daerah agar berkolaborasi dengan UMKM setempat? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat.
-
Apa yang membuat Gen Z dan Milenial terjerat investasi bodong? Sikap FOMO juga membawa generasi muda terjebak pada investasi bodong. Sementara tanpa pemahaman keuangan dan investasi yang memadai, kelompok ini justru banyak menjadi korban terhadap iming-iming yang menggiurkan. Mereka kerap meniru apa yang dilakukan oleh influencer maupun tokoh idolanya, termasuk saran terkait keuangan," terang Friderica.
-
Siapa saja yang hadir dalam kegiatan misi dagang dan investasi di Bengkulu? Bertempat di Hotel Grage Bengkulu, Senin (3/7), kegiatan misi dagang dan investasi ini dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Daerah Bengkulu Hamkah Sabri, Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, Kepala OPD Jawa Timur dan Bengkulu serta Pimpinan BUMD Jawa Timur lainnya.
"Kami di sini untuk menunjukkan keprihatian karena salah satu guru kami, master Sanjay (Kamal Tarachan) di dalam (penjara). Kami merasa prihatin dengan apa yang terjadi, kami menghormati proses hukum," ujarnya, Selasa (14/1).
Ia menambahkan, dalam kasus ini para member merasa tidak ada yang salah dengan aplikasi MeMiles ini. Mereka menganggap, aplikasi ini justru cukup menguntungkan para membernya. Ia pun berpedoman bahwa, aplikasi MeMiles ini berbasis jasa pengiklanan.
"Yang kami harapkan bagaimana caranya, aplikasi ini bukan aplikasi salah. Kalaupun salah itu salah oknum atau orang. Jangan malah mematikan aplikasinya. Kalau memang ada yang perlu diperbaiki ini prestasi anak bangsa gak setahun sekali nemu aplikasi secemerlang ini. Jadi jangan matikan harapan kami," tegasnya.
Member MeMiles Merasa Tak Dirugikan
Dikonfirmasi soal laporan member yang merasa dirugikan, ia malah bertanya balik. Ia ingin ditunjukkan, dimana rugi yang dimaksud.
"Kalau masalah member rugi tanya mereka, ruginya dimana? Mungkin orang yang menyuruh dia masuk menceritakan cerita yang salah dan masuk dengan cara masuk salah mungkin ditawarkan investasi tapi itu salah. Menurut saya MeMiles punya viewers yang potensial," tandasnya.
Hal senada disampaikan oleh Yan Henda, perwakilan member asal Bekasi. Ia menyatakan, member saat ini malah merasa dirugikan dengan adanya penutupan aplikasi MeMiles ini. Sebab, aktifitas mereka di MeMiles terganggu, sehingga tidak mendapatkan keuntungan.
"Dirugikan sekali kalau ditutup. Jadi aktifitas member yang tadinya rutin ternyata belum sampai, jadi begini. Kami jelas transaksi slot iklan kemudian strategi promo itu wajar dilakukan perusahaan. Intinya prihatin kami harap MeMiles bisa jalan kembali," tegasnya.
Ia pun mencontohkan, harga slot iklan yang diikutinya tidak ada patokan harga. Jadi, keuntungan ketika membeli slot iklan dan perusahaan mengeluarkan strategi promo, dengan bayar Rp 5 juta terus dapat mobil dianggap wajar.
"Iklan member tergantung member. Jadi gak bisa dibatasi orang. Saya sudah beli slot iklan dalam aplikasi memiles, member membeli slot iklan yang boleh kita gunakan kapanpun bentuk apapun, kemudian dimana janggalnya? Orang masang iklan kan bebas," tambahnya.
Untuk itu, ia dan kawan-kawannya pun berharap agar aplikasi MeMiles ini dapat segera dibuka kembali oleh polisi. Meski disisi lain ia tetap menghormati proses hukum yang sudah berjalan ini.
Sebelumnya, penyanyi Eka Deli sudah diperiksa selama 11 jam pada Senin (13/1) kemarin. Ia disebut sebagai koordinator artis dalam investasi MeMiles. Hal yang sama juga terjadi pada penyanyi Marcello Tahitoe alias Ello. Ia kini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim dalam kasus yang sama.
Selain itu, kedua artis tersebut, ada dua artis lagi yang sudah masuk dalam jadwal pemanggilan polisi. Keduanya adalah AN atau Adjie Notonegoro dan J atau Judika.
Dalam kasus ini polisi telah menangkap 4 orang tersangka investasi ilegal MeMiles PT Kam and Kam. Keempatnya yakni Kamal Tarachan atau Sanjay sebagai direktur, Suhanda sebagai manajer, Martini Luisa (ML) atau Dokter Eva sebagai motivator atau pencari member dan Prima Hendika (PH) sebagai ahli IT.
Sementara itu modus perusahaan ilegal itu bergerak di bidang jasa pemasangan iklan dengan menggunakan sistem penjualan langsung melalui jaringan keanggotaan.
Dari modus ini, para tersangka dapat merekrut setidaknya 240 ribu anggota. Untuk memperlancar perekrutan, setiap anggota yang berhasil merekrut anggota baru mendapatkan komisi atau bonus dari perusahaan.
Dari pengungkapan kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp122 miliar lebih, 18 unit mobil, 2 sepeda motor, dan beberapa barang berharga lainnya.
(mdk/ded)