Gigi korban ungkap identitas 3 jenazah penumpang Aviastar
Ketiganya adalah Nurul Fatima (26), Riza Arman (33) dan Soekris Winarto (43).
Proses identifikasi tiga jenazah korban jatuhnya pesawat twin otter, Aviastar PK-BRM berhasil diselesaikan pagi ini, Rabu (7/10) di posko ante mortem yang dibuka DVI Biddokkes Polda Sulsel di RS Bhayangkara Makassar.
Kondisi tiga jenazah ini juga sudah terbakar akibat kecelakaan pesawat tersebut. Namun rata-rata yang menguatkan penentuan identifikasi jenazah ini adalah dari proses pemeriksaan odontology atau gigi korban, didukung data ante mortem masing-masing korban berupa properti yang dikenakannya.
Kepala Biddokkes Polda Sulsel, Kombes Polisi R Harjuno dalam keterangan persnya di posko ante mortem menyebutkan, ketiga jenazah yang berhasil diidentifikasi masing-masing jenazah Nurul Fatima (26), Riza Arman (33) dan Soekris Winarto (43).
Dijelaskan, jenazah Nurul Fatima berlabel B 006 beralamat Jalan Sunu 2 No 23 A Makassar, diketahui berdasarkan data primernya yakni pencocokan dental anatomi gigi lalu dasar sekundernya dari jenis kelamin dan usia. Juga didukung data properti yang melekat di tubuh korban yakni cincin kawin bertuliskan nama suaminya, Kamaruddin dan cincin perak yang ada di jari tangan kanannya.
Lalu jenazah kedua berlabel B 009 atas nama Riza Arman (33), warga Kendari, Sulawesi Tenggara. Dasar primernya tidak ditemukan. Lalu data sekundernya berupa data medis yakni jenis kelamin korban, usia gigi diperkirakan 20 hingga 40 tahun. Lalu data properti didapati pangkak bengkok di pundak yang melekat pada tubuh.
Menyusul jenazah ketiga berlabel B 010 atas nama Soekris Winarto (43) beralamat Nunfor, Papua. Data dari data primernya juga tidak ditemukan tapi data sekundernya menunjukkan jenis kelamin laki-laki, gigi tampak kuning dan gigi di bagian belakang sudah tidak ada. Data sekunder lainnya dari properti yang melekat di tubuh korban adalah pakaian yang digunakan berwarna kuning.
"Jadi baru tiga jenazah yang terindentifikasi sejak prosesnya dilakukan semalam hingga pagi ini, dengan mencocokkan data-data ante mortem dan post mortemnya. Sementara jenazah lain, proses identifikasinya masih berjalan. Semoga bisa cepat selesai. Paling lambat besok," kata Kabiddokkes Polda Sulsel, Kombes Polisi R Harjuno.
Diketahui, pesawat perintis Aviastar ditemukan, Senin (5/10) pukul 15.55 Wita di pegunungan yang ada di Kabupaten Luwu. Pesawat memuat 10 orang masing-masing tujuh penumpang dan tiga kru pesawat.