Goa Istana Alas Purwo, tempat wisata para spritualis
Goa Istana Alas Purwo, tempat wisata para spritualis. Untuk mencapai Goa Istana, para pencari ilmu gaib alias penganut ilmu klenik ini singgah dulu di Pos Pantai Pancur.
Taman Nasional (TN) Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, disebut-sebut sebagai hutan tertua di Pulau Jawa. Selain itu, juga dikenal paling anker. Karena seluruh makhluk gaib berkumpul di hutan seluas 43.420 hektare dengan ketinggian 322 meter ini. Alas Purwo adalah istananya para lelembut di Tanah Jawa.
Tak salah jika hutan di ujung timur Pulau Jawa sisi Pantai Selatan ini kerap menjadi junjungan para spiritualis pelbagai daerah untuk meningkatkan ilmu olah batinnya. Terutama di bulan 1 Suro. Banyak sekali orang datang mencari wangsit, maupun menempa ilmu kebatinannya.
Setidaknya ada sekitar 44 goa, yang biasa dijadikan tempat meditasi. "Ada ungkapan, orang yang mencapai tingkat spiritual paling tinggi, belum bisa disebut hebat jika belum datang ke Alas Purwo," kata Tutus, warga Banyuwangi yang sudah beberapa kali menyambangi Alas Purwo.
Dan yang paling sering dijadikan lokasi meditasi orang lelaku ilmu olah batin dari penjuru daerah itu adalah Goa Istana. Selain itu ada Goa Kucur, Goa Padepokan, Mayangkara, Gajah, Haji, Basori, dan Goa Lowo.
"Banyak orang-orang berperilaku aneh melakukan ritual di Goa Istana. Ada juga yang di Goa Kucur, Padepokan dan Mayangkara. Mereka ke sana bisa berhari-hari lamanya. Bahkan ada yang tahunan karena merasa belum mendapat petunjuk," cerita Tutus.
Untuk mencapai Goa Istana, para pencari ilmu gaib alias penganut ilmu klenik ini singgah dulu di Pos Pantai Pancur. "Mereka (para spiritualis) juga bisa naik di atas tebing yang ada di sekitar Pantai Pancur. Di tempat itu ada batu datar ukuran besar, seperti tempat semedi para pertapa," katanya.
Naik ke atas lagi, masih kata Tutus, ada sebuah pohon rotan yang sangat rimbun. "Di tempat itu (kumpulan akar rotan yang sangat rapat) tinggal seorang perempuan berpakaian putih. Meski tanpa pintu, perempuan misterius itu bisa keluar masuk ke dalam akar rotan tersebut dengan mudah," kembali Tutus bercerita.
Bagi yang ingin langsung ke Goa Istana, atau goa-goa lainnya, dari Pos Pantai Pancur, harus berjalan sekitar satu jaman menyusuri hutan bambu. "Jika beruntung, mereka yang menjalani lelaku bisa mendapat pusaka yang tersimpan di Alas Purwo, atau mendapat kekuatan spritual lebih di sana. Jika dirasa belum, mereka akan terus bermeditasi hingga berhari-hari," ungkapnya.
Sementara menurut Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Priwisata Banyuwangi, Aikano Haryono, Alas Purwo merupakan kawasan hutan jenis karst, yaitu hutan yang di bawahnya adalah bebatuan. Sehingga wajar jika Alas Purwo memiliki banyak goa.
"Karena termasuk hutan karst, pohon-pohon yang tumbuh di Alas Purwo tidak bisa tinggi. Jika sudah tinggi, mereka (pohon) akan tumbang dengan sendirinya. Karena akarnya tidak bisa menembus sampai ke dalam," terang Aikano pada merdeka.com beberapa hari lalu.
"Di Alas Purwo, selain banyak pantai-pantai indah, juga memiliki banyak goa, yang bisa dijadikan tempat wisata. Biasanya yang datang ke goa, terutama Goa Istana, kebanyakan orang-orang yang tengah lelaku. Sementara turis-turis asing, lebih suka datang ke pantai menikmati pesona alamnya," tandas Aikano.