Golkar masih berseteru, Bupati Malang merapat ke NasDem dan PKB
Rendra mengatakan sampai saat ini Golkar belum memberikan keputusan menjagokan siapa dalam pilbup Malang.
Bupati Malang, Jawa Timur, Rendra Kresna, memilih merapat ke Partai Nasdem buat maju sebagai calon petahana dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Malang. Sebabnya dia merasa kondisi dalam partai politik tempat bernaungnya saat ini, Partai Golkar, terus memanas.
Kebetulan anak Rendra, Kresna Dewanata Phrosakh, merupakan Ketua NasDem Kabupaten Malang. Padahal dibanding partainya, perolehan suara NasDem jauh lebih kecil. Di DPRD setempat, partai besutan Surya Paloh itu hanya meraih empat kursi, sedang Golkar menyabet 12 kursi.
Sesuai aturan Pilkada, buat mengusung calon kepala daerah, partai pengusung harus memiliki suara minimal sepuluh kursi di DPRD setempat. Dalam hal ini, NasDem pun butuh berkoalisi dengan partai lain buat mengusung Rendra kembali menjadi orang nomor satu buat kedua kali di Kabupaten Malang.
Namun, Rendra mengaku tak gamang dengan pilihannya. Sebab, saat ini, dia sudah mengantongi rekomendasi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memiliki delapan kursi di DPRD. Ditambah empat kursi dari NasDem, maka total kursi yang dikantongi ada 12 kursi. Jumlahnya pun setara dengan dimiliki Golkar di Kabupaten Malang.
Hari ini, Kamis (16/4), Rendra resmi merapat ke Partai NasDem. Ditemani anaknya, dia mengambil formulir pendaftaran bakal calon Bupati Malang di Kantor DPW NasDem Jawa Timur, Jalan Kartini, Surabaya.
Kedatangan calon petahana ini disambut langsung oleh Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur, Efendi Choirie, dan Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem, Sri Sajekti Sudjunadi.
Menurut Rendra, bukan perkara mudah mendapat kepercayaan partai supaya bisa kembali memimpin. Tidak hanya sekadar untuk memenangkan pilkada, tapi juga harus memiliki rekam jejak bisa dijadikan pertimbangan.
"Saya kebetulan masih menjabat sebagai bupati di Malang dan akan menjadi calon bupati untuk lima tahun ke depan. Semua ini terselenggara atas rahmat Tuhan," kata Rendra usai mengambil formulir pendaftaran.
Saat ini, lanjut Rendra, dia sudah mengantongi rekomendasi dari PKB sekaligus mendapat restu dari NasDem. "Golkar belum menurunkan rekomendasinya," ucap Rendra.
Sekadar tahu, selain sebagai Bupati Malang, Rendra Kresna juga merupakan Ketua DPD Golkar Kabupaten Malang. Sayang, konflik di internal partainya masih memanas dan berimbas pada ketidakpastian sikap di Pilkada serentak bakal digelar Desember mendatang.
Sementara dalam petunjuk pelaksanaannya terkait Pilkada di Kabupaten Malang, DPP Golkar meminta daerah mengusulkan lima bakal calon bupati dari internal partai. Lima calon itu, salah satunya Rendra Kresna. Tetapi, karena rekomendasi partai belum turun, Rendra terpaksa merapat ke PKB dan NasDem, sembari menunggu keputusan dari partai membesarkan namanya itu.