Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Airlangga menilai, kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi masih tinggi.
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan, tidak ada sama sekali pembahasan di DPR soal wacana pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia pun menyatakan, Presiden Jokowi juga mendapat dukungan 80 persen dari susunan kabinet saat ini.
"Tidak ada, Partai Golkar tidak akan melakukan itu dan jauh daripada, tidak ada pembahasan sama sekali di DPR, tapi saya tegaskan bahwa hari ini dengan susunan kabinet yang ada, Pak Presiden didukung lebih dari 80 persen, apalagi ditambah koalisi Indonesia maju, jadi kami yakin itu tidak ada," kata Airlangga di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (17/1).
Airlangga menilai, kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi masih tinggi. Dia menyebut, keadaan masyarakat di bawah juga relatif tentram.
"Tidak ada, tidak ada, tidak tercermin apapun dan dari hasil kepercayaan publik tinggi dan kalau kita lihat ke masyarakat relatif adem," jelasnya.
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017. Menurutnya, pemilu saat ini berjalan tentram dan damai.
"Berbeda dengan pemilu-pemilu yang lalu, karena dulu kan dipanasi oleh Pilkada DKI, kemudian pilkada, sehingga pada saat pemilu itu sudah hangat-hangat panas, tetapi sekarang kan tidak ada pilkada, jadi kita lihat adem ayem masyarakat tentram," pungkasnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak terlalu terganggu mendengar wacana pemakzulan yang tengah bergulir. Kepala negara tetap memilih bekerja di tahun terakhirnya menjabat sebagai Presiden.
Hal itu diungkapkan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana saat ditanya apakah Jokowi sudah mendengar isu pemakzulan dan bagaimana reaksinya.
"Ya tentu beliau tidak terlalu terganggu dengan wacana ini karena beliau tetap bekerja seperti biasanya," kata Ari di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (16/1).