Golkar Nilai Kasad Jenderal Agus Subiyanto Punya Rekam Jejak Bagus, Cocok Jadi Calon Panglima TNI
Lodewijk mengaku tidak keberatan dengan usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Lodewijk mengatakan jika Agus terpilih sebagai calon Panglima TNI itu melalui seleksi alam.
Golkar Nilai Kasad Jenderal Agus Subiyanto Punya Rekam Jejak Bagus, Cocok Jadi Calon Panglima TNI
Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus menilai Kasad Jenderal Agus Subiyanto memiliki rekam jejak karir yang baik jika nanti menjadi calon Panglima TNI. Lodewijk mengatakan jika Agus terpilih sebagai calon Panglima TNI itu melalui seleksi alam.
- Tak Hanya Tongkat Komando, Laksamana Yudo Serahkan Kunci Rumah Dinas ke Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto
- Dilantik Jokowi, Jenderal Agus Subiyanto Resmi Jadi Panglima TNI
- Karier Kilat Kasad Agus Calon Panglima TNI Jokowi
- Isu Golkar-PAN Dukung Prabowo Ada Peran Jokowi, PDIP Singgung Kedaulatan Megawati
Ini karena Agus Subiyanto baru dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) di Istana Negara Jakarta, pada Rabu (25/10) lalu.
"Namanya orang sudah sampai bintang tiga itu track record-nya bagus, ya, kenapa? Karena dia sudah melalui, sekarang hanya berapa orang sih yang jadi bintang tiga? Artinya sudah melalui seleksi alam," ujar Lodewijk di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, (31/10)
Sebelum menjadi Kasad, Agus juga menduduki posisi sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad).
"Tentunya Presiden memilih Agus Subianto jenderal TNI yang kebetulan menjabat Wakasad. Artinya kan kalau kita bicara track record itu tidak ada sesuatu yang diragukan lagi," tambahnya.
merdeka.com
Lodewijk mengaku tidak keberatan dengan usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pengusulan Jenderal Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun.
"Sebenarnya enggak, karena gini, aku kan mantan tentara nih, jadi sampai kolonel kita naik pangkatnya diatur. Hanya 1 April boleh atau 1 Oktober, sampai kolonel. Setelah masuk jenderal aturan itu sudah enggak ada, jadi hari ini katakan beliau menjabat kalau di tentara kan jabatan dulu baru pangkat, contoh kemarin Kasad baru turun bintang 4 nya, bukan pangkat dulu baru jabatan. Tapi jabatan dulu baru pangkat," jelas Lodewijk.
"Jadi, hari ini katakan beliau menjabat kalau di tentara kan jabatan dulu baru pangkat, contoh kemarin Kasad baru turun bintang 4 nya, bukan pangkat dulu baru jabatan. Tapi jabatan dulu baru pangkat, setelah dapat, seorang pati tidak terikat lagi dengan aturan 1 4-1/10 termasuk jabatan. Mungkin ini sih kalau kita lihat masih oke lah ya. Jadi ini sebetulnya proses tidak ada sesuatu yang aneh," lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan, pihaknya telah menerima surat dari Presiden yang berisi usulan calon pengganti Laksamana Yudo Margono yang akan pensiun. Dalam surat yang dimaksud, Puan menyebut, Presiden Jokowi mengusulkan nama Jenderal Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI yang baru.
"Pada kesempatan ini, saya akan mengumumkan nama calon pengganti dari Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. Nama yang diusulkan oleh Presiden adalah Jenderal TNI Agus Subiyanto, yang saat ini menjabat Kepala Staf Angkatan Darat," kata Puan dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senayan, Selasa (31/10).