Golkar: OTT Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Harus Jadi Bahan Introspeksi
Aria juga meminta kader Golkar di Kota Bekasi untuk tetap solid, usai peristiwa penangkapan Rahmat Effendi.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Jawa Barat (Jabar) meminta kasus hukum yang menjerat Rahmat Effendi bisa dijadikan bahan evaluasi. Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Jabar Aria Giri Naya memperingatkan setiap kader harus mematuhi hukum.
"Kejadian ini harus dijadikan bahan introspeksi yang harus membuat kita sadar bahwa setiap kader harus taat aturan dan patuhi koridor hukum yang ada," kata Aria seperti dilansir Antara, Kamis (6/1).
-
Apa yang dilakukan oleh Wali Kota Semarang setelah kantornya digeledah KPK? Dalam kesempatan itu, ia menegaskan tidak ke mana-mana usai penggeledahan kantornya oleh KPK. Menanggapi penggeledahan itu, ia mengatakan pihaknya mengikuti prosedur yang sedang ditetapkan. “Saya ada di sini dan tidak ke mana-mana. Alhamdulillah sampai saat ini saya baik-baik dan mengikuti saja prosedur yang sedang dilaksanakan,” ujar Ita dikutip dari ANTARA.
-
Mengapa kantor Wali Kota Semarang digeledah oleh KPK? Asep menyebut bahwa penggeledahan dilakukan setelah tim penyidik menemukan adanya kasus korupsi pengadaan hingga pemerasan di lingkungan Pemkot Semarang.
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).
-
Kenapa Bupati Labuhanbatu ditangkap oleh KPK? KPK telah menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Baca juga:
VIDEO: Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Terjaring OTT KPK, Sejumlah Uang Diamankan
Ekspresi Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Terjaring OTT KPK
Aria juga meminta kader Golkar di Kota Bekasi untuk tetap solid, usai peristiwa penangkapan Rahmat Effendi.
"Sebagai kader tetap menjalankan kegiatan dan program partai seperti biasa, tetap jaga soliditas partai, sambil mendoakan yang terbaik untuk Pak RE," kata dia.
Dugaan Kasus Rahmat Effendi
Rahmat Effendi diduga terlibat tindak pidana suap pengadaan barang jasa dan jual beli jabatan di Pemkot Bekasi, Jawa Barat. Rahmat Effendi sebelumnya ditangkap tim penindakan KPK pada Rabu (5/1) kemarin.
"Informasi yang kami peroleh, tangkap tangan ini terkait dugaan korupsi penerimaan janji atau hadiah pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di lingkungan Pemkot Bekasi," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keteragannya, Kamis (6/1).
Ali mengatakan, tim penindakan KPK mengamankan 12 termasuk Rahmat Effendi dalam operasi senyap tersebut. Rahmat Effendi saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif di KPK.
"Dalam kegiatan tangkap tangan ini KPK mengamankan beberapa pihak. Sejauh ini ada sekitar 12 orang. Hingga kini pihak yang diamankan masih terus dilakukan permintaan klarifikasi dan keterangan oleh tim KPK," kata Ali.
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka yang diamankan. "Perkembangannya akan kami sampaikan lebih lanjut," kata Ali.
(mdk/ray)