Golput di Pilkada Medan tembus 70 persen
Jumlah calon pemilih yang menggunakan haknya cuma mencapai 235.447, atau 27,76 persen.
Penghitungan hasil Pilkada Medan terus dilakukan. Pasangan nomor urut 1 Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution terus unggul jauh dari pasangan nomor urut 2 Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma.
Hingga pukul 11.10 WIB rekapitulasi suara yang berdasarkan formulir C1 yang ditampilkan di pilkada2015.kpu.go.id menunjukkan pasangan Eldin-Akhyar unggul sementara dengan perolehan 156.604 suara atau 71,52 persen dari 217.594 suara sah. Sementara pasangan nomor urut 2 Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma baru mendapat 62.152 suara atau 28.48 persen.
Perolehan itu baru dari 42.33 persen suara pada formulir C1 yang telah diupload KPU Medan. C1 yang diunggah masih dari 1.280 di antara 3.024 TPS yang ada di Medan.
Selain perolehan kedua pasangan calon, data KPU juga memaparkan tingginya tingkat golput di Medan. Untuk sementara, jumlah calon pemilih yang menggunakan haknya cuma mencapai 235.447, atau 27,76 persen dari 848.047 warga yang dapat memilih di 1.280 TPS yang telah terekapitulasi. Jumlah itu bakal bertambah mengikuti upload data terbaru.
Tingginya angka golput juga menjadi hasil quick count atau hitung cepat Indo Barometer. Dalam pres rilisnya, lembaga ini menyebut angka golput mencapai 73,33 persen. Suara sah 19.04 persen, sedangkan suara tidak sah 7,63 persen.
Indo Barometer juga menyatakan, pasangan Eldin-Akhyar memenangkan Pilkada Medan dengan pencapaian 72,32 persen. Sementara pasangan Ramadhan Eddie hanya memperoleh 27,68 persen.
Pilkada Kota Medan hanya diikuti dua pasang calon, yaitu pasangan nomor urut 1, T Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution, dan pasangan nomor urut 2, Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma. Mereka akan memperebutkan 1.985.096 suara pemilih yang terdata dalam DPT.
T Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution diusung PDIP, Golkar, Nasdem, PKS, PKPI, PAN dan PBB. Sementara itu, Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma didukung Partai Demokrat, Gerindra dan Hanura.
Dzulmi Eldin merupakan calon petahana karena sebelumnya dia menjabat Wali Kota Medan. Sementara Ramadhan Pohan adalah mantan anggota DPR yang juga elite Partai Demokrat.
Baca juga:
Dzulmi-Akhyar klaim unggul telak Pilkada Medan, C1 belum tiba di KPU
Calon petahana Pilkada Medan menang di TPS tapi golput lebih banyak
Kawanan Lebah serang warga yang mau nyoblos di TPS Pilkada Medan
Calon Petahana Pilkada Medan optimis menang
Sehari jelang pilkada, 1.087 surat suara dibakar
Tak masuk DPT, 2.508 warga di Rutan Tanjung Gusta tak bisa nyoblos
Pilkada Medan, Ramadhan Pohan kandidat berkocek paling tebal
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.