Grab janji putus kemitraan pengemudi yang aniaya penumpang
Grab Indonesia meminta maaf atas ulah pengemudi yang secara brutal menghajar penumpang. Kekerasan terjadi karena penumpang membatalkan pesanannya.
Grab Indonesia meminta maaf atas ulah pengemudi yang secara brutal menghajar penumpang. Kekerasan terjadi karena penumpang membatalkan pesanannya.
"Kami menyesali atas ketidaknyamanan yang terjadi dan memohon maaf kepada penumpang yang bersangkutan," ujar Direktur Pemasaran, Mediko Azwar dalam keterangannya, Jumat (28/7).
Menurut Mediko, Grab tengah menginvestigasi temuan ini dan tidak akan segan untuk menindak tegas mitra pengemudi yang melakukan pelanggaran kode etik. "Termasuk memberikan sanksi berupa pemberhentian sementara maupun pemutusan kemitraan," tegasnya.
Mediko mengaku sangat menghargai masukan yang disampaikan masyarakat untuk meningkatkan kualitas layanan. Dia juga berjani memberikan pelatihan ulang secara berkala kepada para mitra pengemudi mengenai etika pelayanan sesuai kode etik agar kejadian serupa tidak terulang.
"Kami tidak akan memberikan toleransi atas segala bentuk tindak kekerasan dan jika penumpang mengalami kejadian tidak menyenangkan selama perjalanan bersama Grab," jelasnya.
Dia juga menganjurkan jika terjadi sesuatu untuk segera melaporkan melalui Layanan Konsumen Grab yang dapat dihubungi 24/7 di 021 8064 8777 atau email support.id@grab.com serta akun resmi sosial media Grab Indonesia. Grab berjanji untuk melakukan investigasi dan menindaklanjutinya.
Sebelumnya, viral di media sosial penumpang dihajar dua pengemudi Grab. Dalam video berdurasi 1 menit 48 detik, penumpang itu terlihat sudah duduk di atas motor. Dia dikelilingi tiga orang pengemudi yang sudah emosi.
Video diunggah akun youtube, The Kanvas8 dengan judul 'Heboh!!! Penumpang ojek online dipukul gara gara cansel order'. Belum diketahui lokasi terjadinya kekerasan.