Grafiti Kritik Pemerintah Muncul di Solo, Gibran Siap Berkomunikasi dengan Pembuat
Grafiti berupa coretan kata-kata yang menyindir pemerintah muncul di Kota Solo. Warga mengaku tidak mengetahui kapan aksi corat-coret tembok pinggir jalan itu dilakukan.
Grafiti berupa coretan kata-kata yang menyindir pemerintah muncul di Kota Solo. Tak banyak warga yang mengetahui kapan aksi corat-coret tembok pinggir jalan itu dilakukan.
Pantauan merdeka.com, setidaknya ada 3 tulisan bernada protes yang dibuat orang tak bertanggung jawab. Ketiga tulisan tersebut berada di sekitar Jalan Kusumayudan, Kelurahan Keprabon, Banjarsari.
-
Siapa yang didampingi Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi warga Solo? Pada kunjungannya di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Gibran datang bersama Respati Ardi-Astrid Widayani.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Gibran saat blusukan? Kita menyapa warga, mendengar aspirasi warga dan apa yang dikeluhkan masyarakat," ujarnya.
-
Siapa yang Gibran temui saat blusukan? "Kita menyapa warga, mendengar aspirasi warga dan apa yang dikeluhkan masyarakat," ujarnya.
-
Kapan Gibran lahir? Gibran Rakabuming Raka lahir 1 Oktober 1987.
Tulisan itu berbunyi "Negaraku Minus Nurani, #RIP Pemerintah", "2021 Perang Tanpa Musuh", dan "Pray for PKL, Indonesiaku Lagi Sakit".
"Saya tidak tahu Mas siapa yang coret-coret. Kemarin saya libur, mungkin malam hari," ujar Suwarno, pengayuh becak yang biasa mangkal di sekitar lokasi.
Pria asal Sragen itu mengaku tak setuju dengan aksi tak bertanggung jawab itu. Selain mengotori, pesan yang disampaikan tidak akan mendapatkan simpati masyarakat maupun pemerintah.
"Kalau caranya seperti ini malah bikin kotor," katanya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku belum mengetahui adanya aksi tersebut. Namun dia akan meminta grafiti itu dibersihkan.
Dia juga meminta agar pelaku bertemu dengannya jika memang ada yang ingin disampaikan. "Silakan kalau mau ketemu," ujar Gibran, Selasa (24/8).
"Monggo kalau mau komunikasi saya fasilitasi," imbuhnya.
Gibran menambahkan, jika protes tersebut terkait PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat), dia meminta agar masyarakat maupun PKL bersabar. Selain itu, saat ini banyak pelonggaran dalam SE (surat edaran wali kota) terbaru.
"Apa yang dirisaukan? Kalau lagi sakit nanti kita sembuhkan," pungkas dia.
Baca juga:
Lanjutkan Program Jokowi, Gibran akan Perbanyak Ruang Terbuka Hijau di Solo
Datangi Sekolah Nekat Gelar PTM, Gibran Perintahkan Guru dan Siswa Jalani Tes Antigen
Gibran Temukan Sejumlah Sekolah Nekat Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Gibran Belum Izinkan PTM di Solo, Tunggu Vaksinasi Siswa Rampung
Mal di Solo Siap Buka, Gibran Tegaskan Tunggu Instruksi Menteri