Gubernur Bali Respons FIFA Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Koster menjelaskan esensi surat permohonan yang ia kirim ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada 14 Maret 2023 lalu.
Gubernur Bali Wayan Koster berdalih tidak menolak Piala Dunia U-20 digelar di Pulau Dewata. Ia hanya menyampaikan penolakan kehadiran Timnas Israel di Bali.
Tanggapan itu menyusul dibatalkannya perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia oleh FIFA. Diketahui, Bali menjadi salah satu lokasi digelarnya pertandingan Piala Dunia U-20.
-
Bagaimana FIFA mendukung sepak bola Indonesia setelah kantor di Jakarta diresmikan? Terlebih, kantor tetap FIFA ini mendapat dukungan dari FIFA baik manajemen pertandingan, tata kelola keamanan, tata kelola perwasitan, hingga manajemen keamanan pertandingan."Ini adalah kantor Asia hub di sini sehingga kita harapkan dengan dukungan FIFA baik di manajemen pertandingan, tata kelola keamanan, kemudian tata kelola perwasitan, manajemen keamanan di pertandingan semuanya akan diberikan support, diberikan panduan oleh FIFA," kata Jokowi usai peresmian Kantor FIFA Asia di Menara Mandiri 2 Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang meresmikan kantor tetap FIFA Asia di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa kepanjangan dari FIFA? Kepanjangan FIFA sendiri adalah Federation Internationale de Football Association.
-
Apa yang merupakan kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia? Kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia ini resmi dibuka pada 9 Agustus 2024 dengan pertandingan antara Persib Bandung dan PSBS Biak, di mana juara bertahan berhasil meraih kemenangan dengan skor 4-1.
-
Siapa yang mendapatkan julukan "Si Kancil" dalam sepakbola Indonesia? Terkenal lincah dan gesit saat mengolah bola di atas lapangan, Abdul pun mendapat julukan sebagai "Si Kancil".
-
Kapan Timnas Indonesia memulai perjuangannya di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Ronde 3? Tim nasional Indonesia akan memulai perjuangannya di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Ronde 3.
Koster menjelaskan esensi surat permohonan yang ia kirim ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada 14 Maret 2023 lalu.
"Esensinya memohon kepada Bapak Menteri agar mengambil kebijakan melarang tim Israel ikut bertanding di Bali," kata Koster dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/3).
"Tidak menolak kejuaraan dunia FIFA U-20, melainkan hanya menyampaikan penolakan kehadiran tim Israel bertanding di Bali," sambungnya.
Dasar Penolakan Timnas Israel
Di samping itu, Koster kembali menjelaskan dasar penolakan kehadiran Timnas Israel.
Pertama, untuk menghormati konstitusi Undang-undang NRI 1945 dalam pembukaan alinea ke satu bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri keadilan.
"Prinsip ini dipegang teguh oleh Bung Karno sebagai Bapak Bangsa," imbuhnya.
Kedua ialah Israel menjajah Palestina berpuluh-puluh tahun lamanya, yang tidak menghormati kedaulatan dan kemanusiaan bangsa Palestina, yang tidak sesuai dengan garis politik Bung Karno dan ketiga bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Koster mengatakan melaksanakan prinsip dan ideologi yang digariskan oleh Bung Karno sebagai Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia dan bagi Gubernur Koster hal itu merupakan prinsip yang harus dipegang teguh dengan kokoh, serta harus disuarakan dan disampaikan kepada masyarakat luas.
Selain itu, ia mencermati secara seksama, bahwa kehadiran tim Israel pada kejuaraan Dunia FIFA U-20 telah menimbulkan pro dan kontra di Indonesia terkait dengan konflik Israel-Palestina, terutama setelah terjadi perubahan pemerintahan di Israel oleh sayap kanan yang begitu keras terhadap Palestina.
"Hal ini sangat berpotensi menjadi ancaman dan gangguan keamanan di Bali, baik ancaman bersifat terbuka dan tertutup," ujarnya.
Kehadiran Timnas Israel Picu Stabilitas Keamanan Bali
Koster menilai kehadiran tim Israel di Bali berpotensi menjadi sasaran dari berbagai pihak yang bisa membahayakan keamanan dan keselamatan masyarakat Bali, Indonesia, serta tim Israel selama bertanding di Bali.
"Sebagai Gubernur Bali, saya tidak mentolerir terhadap potensi gangguan keamanan dan keselamatan masyarakat Bali, yang lebih lanjut akan berdampak luas atas kerja keras semua pihak selama ini, dalam upaya pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali, sehingga baru bisa pulih dan bangkit kembali pasca Pandemi Covid-19," jelasnya.
"Sebagai pecinta bola, saya sebagai Gubernur Bali sesungguhnya sangat mengharapkan kejuaraan Dunia FIFA U-20 juga dilaksanakan di Bali, namun even ini tidak bisa dipisahkan dari prinsip kemanusiaan, sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi dan Bung Karno," ujarnya.
Ia juga kembali menegaskan, mengenai sikap penolakannya atas kehadiran tim Israel dalam kejuaraan dunia
FIFA U-20 di Bali, merupakan wujud tanggung jawabnya sebagai Gubernur Bali.
"Keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia menjadi tuan Rumah kejuaraan dunia FIFA U-20, menjadi pelajaran yang sangat penting dalam membangun kesadaran bahwa sepak bola Indonesia harus dibangun sebagai bagian supremasi Indonesia dan hal tersebut harus menyeluruh," ujarnya.
(mdk/rhm)