Gubernur Olly: Optimalisasi Jalur Perdagangan Asia Pasifik dari Indonesia Timur Perlu Kolaborasi
Di bawah kepemimpinan ODSK berbagai inovasi memang sudah dilakukan Pemprov Sulut untuk mendorong percepatan ekspor.
Di bawah kepemimpinan ODSK berbagai inovasi memang sudah dilakukan Pemprov Sulut untuk mendorong percepatan ekspor.
- Sukses Ciptakan Kemandirian Pangan, Gubernur Sulut Olly Dondokambey Sabet Penghargaan Merdeka Awards 2024
- Pj Gubernur Kaltim Ajak Warga Pemaluan Duduk Bareng: IKN di Kaltim akan Dorong Laju Pertumbuhan Ekonomi
- Dilantik Mendagri Gantikan Agus Fatoni, Ini Sosok Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi
- Mengenal Sosok Ribka Haluk, Satu-satunya Pj Gubernur Wanita di Papua yang Curi Perhatian
Gubernur Olly: Optimalisasi Jalur Perdagangan Asia Pasifik dari Indonesia Timur Perlu Kolaborasi
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menggelar dialog 'Optimalisasi Jalur Perdagangan Asia Pasifik dari Indonesia Bagian Timur' di Ballroom Bank SulutGo lantai 9, Kota Manado, Kamis (11/7/2024). Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) yang hadir mengapresiasi kegiatan ini yang berdampak positif dalam mendorong percepatan ekspor ke wilayah Asia.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, berbagai inovasi memang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut untuk mendorong percepatan ekspor ke wilayah Asia. Di antaranya dengan membuka penerbangan langsung internasional ke beberapa negara, seperti China, Jepang dan Singapura. Juga pelayaran dari Kota Bitung ke China.
Efisiensi jarak tempuh ke Asia Pasific menjadi sarana peningkatan pendapatan atau ekonomi baru, penanaman modal dan industri baru terutama di Indonesia bagian Tengah dan Timur, serta memberi berbagai dampak lanjutan (multiplier effect) yang positif.
Gubernur Olly menegaskan bahwa Optimalisasi Jalur Perdagangan Asia Pasifik dari Indonesia Bagian Timur perlu kerja sama semua stakeholder.
"Keberlanjutan keterbukaan perdagangan internasional dan pergerakan orang memerlukan kolaborasi multi pihak termasuk Pemerintah, media, akademisi dan pelaku usaha yang berada di Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua," ujar Gubernur Olly Dondokambey.
Olly mengatakan, walaupun secara faktual industri masih di dominasi wilayah Barat Indonesia, namun Indonesia Timur masih memiliki peluang untuk menjadi pergerakan industri karena memiliki wilayah yang strategis.
"Kita itu di bibir Asia Pasifik, jadi sayang jika tidak dioptimalkan. Jika industri tumbuh, maka akan ada lapangan pekerjaan baru," tambahnya.
Gubernur Olly Dondokambey juga memaparkan gambaran makro ekonomi Provinsi Sulawesi Utara saat ini termasuk pertumbuhan di wilayah timur Indonesia. Gubernur Olly juga memaparkan tentang dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sulawesi Utara, yakni KEK Bitung untuk perdagangan dan KEK Likupang untuk pariwisata.
"Saya kira dengan terciptanya pertumbuhan ekonomi juga berdampak dalam peningkatan tenaga kerja. Kalau kita bersama-sama maka semuanya bisa berjalan dengan baik. Sebab kalau kita sendiri-sendiri akan sulit mewujudkan segala usaha yang kita idam-idamkan. Keberlanjutan keterbukaan perdagangan internasional dan pergerakan orang memerlukan kolaborasi multi pihak termasuk pemerintah, media, akademisi dan pelaku usaha yang berada di Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dan Papua," kata Gubernur Olly.
Kegiatan ini dihadiri Ketua APINDO Sulut, Nicho Lieke, Kakanwil Bea Cukai Sulbagtara, Erwin Situmorang, Walikota Manado, Andrei Angouw, Wali kota Bitung, Maurits Mantiri serta undangan lain yang mengikuti kegiatan secara luring dan daring.
Ketua Apindo Sulut, Nicho Lieke mengatakan, kegiatan ini sangat penting bagi para pengusaha untuk mendapatkan informasi dan peluang yang lebih baik.
"Kami juga akan menanda-tangani komitmen bersama untuk mendukung Pelabuhan Bitung dan Penerbangan Bandara Sam Ratulangi dalam hal jalur logistik untuk segera kami manfaatkan," kata Nicho Lieke.