Gubernur Rano Karno sebut Provinsi Banten darurat bencana kekeringan
Saat ini sebanyak 61 kecamatan dari 155 kecamatan yang ada di Banten mengalami kekeringan.
Akibat musim kemarau yang melanda Provinsi Banten dalam beberapa bulan terakhir, Pemerintah Provinsi Banten menyatakan darurat bencana kekeringan. Sebab sejumlah daerah di Banten telah mengalami kekeringan yang berdampak krisis air bersih dan lahan pertanian mengalami gagal panen.
Plt Gubernur Gubernur Banten Rano Karno mengungkapkan pemerintah Provinsi Banten melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi sudah mendistribusikan air bagi daerah yang membutuhkan.
"Sudah darurat bencana kekeringan, makanya BPBD sudah saya perintahkan untuk membantu masyarakat mendistribusikan air bersih," kata Rano, Kamis (6/8).
Rano mengatakan, BPBD Provinsi sifatnya membantu BPBD Kabupaten/Kota untuk mendistribusikan air bersih ke daerah-daerah yang membutuhkan. "Kabupaten dan Kota yang terdampak kekeringan sudah melakukan distribusi air juga, dan provinsi sudah membantu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Banten Komari, mengungkapkan krisis air bersih terjadi di sebagian besar wilayah Banten, dan titik paling parah di Kabupaten Lebak. Di Kabupaten ini sebagian besar daerahnya telah mengalami kekeringan dan krisis air bersih.
"Lebak separuh wilayah lebih sudah tidak tersedia air, sangat parah. Pandeglang juga sama, namun masih tidak separah Lebak," kata Komari.
Untuk diketahui, BPBD Banten telah mendistribusikan 45 ribu liter air untuk kebutuhan masyarakat ke sejumlah daerah di Banten. BPBD juga menyiagakan tangki mobil berkapasitas 5000 liter, untuk pendistribusian air bersih.
Saat ini sebanyak 61 kecamatan dari 155 kecamatan yang ada di Banten mengalami kekeringan. Kekeringan tersebut tersebar di 163 desa dan delapan kabupaten kota.