Gubernur Sumut Kumpulkan Dokter dan Tenaga Kesehatan untuk Perangi Covid-19
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi kembali mengajak seluruh dokter dan tenaga kesehatan memberikan masukan untuk penanganan Covid-19. Masukan positif diharapkan dapat membantu untuk membuat kebijakan yang efektif dalam mengatasi pandemi ini.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi kembali mengajak seluruh dokter dan tenaga kesehatan memberikan masukan untuk penanganan Covid-19. Masukan positif diharapkan dapat membantu untuk membuat kebijakan yang efektif dalam mengatasi pandemi ini.
"Saya juga butuh masukan yang sehat. Sampaikan saja apa yang bisa kita lakukan untuk menghentikan penyebaran Covid-19 ini. Sampaikan, selanjutnya kita bahas dan lalu kita ambil tindakan," ucap Edy Rahmayadi dalam pertemuan dengan organisasi profesi dokter dan tenaga kesehatan se-Sumut di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Kamis (13/8).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
Selain itu, untuk percepatan penanganan Covid-19 di daerah ini, GTPP Covid-19 Sumut juga kembali meminta keterlibatan medis dan tenaga kesehatan, terutama tentang pendisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. Penjelasan dari para tenaga medis tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan dinilai lebih lebih dapat diterima masyarakat.
"Sekali lagi saya minta bantuan Anda (para dokter dan tenaga kesehatan), tidak hanya menangani yang sakit, juga terjun ke masyarakat sosialisasi penerapan disiplin protokol kesehatan. Aksi ini juga harus segera kita laksanakan, segera dibantu oleh unsur lainnya," katanya.
Pertemuan itu juga dihadiri Deputi Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan. Dia mengatakan, kunjungannya merupakan dukungan dari BNPB ke 8 provinsi di Indonesia yakni Sumut, DKI Jakarta, Jatim, Jabar, Jateng, Sulsel, Kalsel dan Papua. Delapan provinsi ini merupakan penyumbang 74 persen positif Covid-19.
Sementara Ketua IDI Sumut Edy Ardiansyah mengatakan, seluruh anggota IDI secara umum siap mendukung pemerintah dalam penanganan Covid-19 di Sumut. Jumlah anggota IDI sendiri sekitar 8.000-an anggota.
Ardiansyah pun mengimbau masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan. Sebab saat ini sudah ada puluhan dokter yang terpapar Covid-19 dan sedang dirawat di rumah sakit di Sumut.
"Saat ini dokter yang terpapar Covid-19 banyak, dirawat di beberapa rumah sakit, yang mendahului kami berjumlah 10 orang. Sehebat-hebatnya imunitas yang kita miliki, tapi kekuatan virus itu di Sumut terus bertambah banyak. Suatu saat akan bobol kita, akibatnya kami yang mengetahui tentang kesehatan akan bobol juga. Untuk itu kita harap agar sama-sama bisa mencegah ini agar kekuatan virus itu berkurang," kata Ardiansyah.
(mdk/cob)