Gudang petasan meledak, Novanto minta polisi cek prosedur keselamatan
Gudang petasan meledak, Novanto minta polisi cek prosedur keselamatan. Ketua DPR Setya Novanto turut berduka cita atas tewasnya 47 orang dan puluhan lainnya luka dalam insiden gudang petasan meledak di Kosambi, Tangerang. Novanto pun mendoakan untuk para korban.
Ketua DPR Setya Novanto turut berduka cita atas tewasnya 47 orang dan puluhan lainnya luka dalam insiden gudang petasan meledak di Kosambi, Tangerang. Novanto pun mendoakan untuk para korban.
"Saya turut berduka cita atas kejadian ini. Doa saya menyertai para korban. Bagi yang meninggal dunia, Insya Allah diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa," tutur Novanto, Jumat (27/10).
Novanto juga menyampaikan apresiasi atas tindakan cepat aparat kepolisian dan warga yang telah berusaha keras menyelamatkan para korban. "Bahkan saya dengar anggota Brimob sampai menjebol tembok untuk memberikan akses kepada para korban agar bisa menyelamatkan diri. Kerja keras aparat telah meminimalisir jatuhnya korban," kata Novanto.
Selain itu, Novanto meminta aparat kepolisian untuk menindaklanjuti penyebab terjadinya ledakan tersebut. Novanto ingin ada kejelasan, sehingga ke depannya tidak terjadi lagi kejadian serupa.
"Kita jangan main-main dengan keselamatan kerja. Apalagi ini gudang kembang api. Perlu dicari tau, apakah prosedur keselamatan sudah dilakukan atau belum," ujar Novanto.
Novanto juga menyampaikan, DPR tak tinggal diam menyikapi masalah ini. "Komisi IX DPR sebagai mitra kerja Kementerian Ketenagakerjaan akan membahasnya dalam Rapat Dengar Pendapat. Kita juga ingin memastikan para pekerja di sana, terutama keluarga yang menjadi korban meninggal dan luka-luka, terpenuhi haknya," papar Novanto.
Bagi Novanto, kejadian ledakan ini harus dijadikan peringatan bagi seluruh perusahaan agar tak main-main dalam menerapkan standar prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
"Kita tidak boleh menyepelekan standar prosedur keselamatan dan kesehatan kerja. Saya harap semua perusahaan yang beroperasi di Indonesia memperhatikan hal ini secara serius. Jika tidak, DPR bisa mendesak pemerintah menjatuhkan sanksi tegas. Nyawa manusia tak ternilai harganya," tegas Novanto.