Gugus Tugas Salurkan Donasi Rp200 M untuk Tenaga Medis & Warga Terdampak Covid-19
Selain itu, Yuri juga menyampaikan ada lebih dari 22.000 relawan secara sukarela telah bergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan menyalurkan donasi masyarakat senilai lebih dari Rp200 miliar kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia. Bantuan itu juga akan digunakan untuk membantu tenaga kesehatan yang tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.
"Lebih dari Rp200 miliar donasi masyarakat yang kami terima sebagian besar akan dimanfaatkan untuk memastikan bahwa tenaga kesehatan kita, keluarga mereka, dan seluruh masyarakat yang terdampak dari penyakit ini bisa kita bantu dan bisa bekerja dengan lebih baik. Bisa lebih tenang berada di rumah tanpa kepanikan dan tanpa kekhawatiran," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di BNPB, Rabu (15/4).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Selain itu, Yuri juga menyampaikan ada lebih dari 22.000 relawan secara sukarela telah bergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
"Sudah lebih dari 22.000 relawan yang secara sukarela telah mendaftarkan diri dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covud-19 baik di tingkat nasional maupun di daerah," kata Yuri.
Dia juga mengucapkan terima kasihnya kepada para relawan yang telah bersedia bergabung ke dalam Gugus Tugas. "Terima kasih bahwa relawan ini telah menyatakan kesediaannya untuk bersama-sama dalam satu sistem yang terintegrasi menanggulangi COVID-19,"ujarnya.
Selain itu, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 juga menargetkan produksi hingga 16.000 alat perlindungan diri (APD) berstandar medis yang sangat diperlukan oleh tim medis dalam penanganan covid-19.
"Kita targetkan bawa produksi ini bisa dikejar sampai dengan 16.000 APD per hari, ini adalah upaya keras kita agar seluruh petugas kesehatan di seluruh pelosok Tanah Air bisa bekerja dengan tenang, bisa bekerja dengan rasa aman, ini bagian dari keseriusan kita," kata Yuri.
Yuri mengatakan target tersebut bisa terpenuhi berkat pengusaha tekstil dalam negeri yang mampu dan bersedia mengalihkan lini produksinya untuk memproduksi APD berstandar medis. APD tersebut sudah lolos tes pada uji di Balai Besar Tekstil Kemenperin dan diakui standarnya oleh badan kesehatan dunia.
"Kita patut bersyukur bahwa saat ini (APD) sudah bisa diproduksi dengan bahan baku lokal yaitu menggunakan polyester 100% ini adalah upaya kita untuk memenuhi kebutuhan APD dengan medical grade dengan standar terbaik untuk memberikan perlindungan maksimal di seluruh petugas medis," ujarnya.
Baca juga:
Pemerintah Kota Malang Ajukan PSBB ke Kemenkes
Prediksi Ekonomi Hadapi Covid-19 Hingga Berpotensi Tumbuh Satu Persen
Pemprov DKI Distribusikan 114.194 Sembako ke Warga Miskin Terdampak Covid-19
Ruang RSMH Palembang Penuh, 3 Pasien Positif Covid-19 Baru Isolasi Mandiri
CEK FAKTA: Tidak Benar 40.000 Alat Tes Corona dari China untuk Bunuh Warga Indonesia