Gunung Marapi di Sumbar Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu Mencapai 800 Meter
Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Teguh Purnomo mengatakan erupsi pertama terjadi pada Sabtu (7/1) sebanyak 15 kali erupsi, Minggu, (8/1) sebanyak 27 kali dan Senin, (9/) sebanyak 35 kali, Selasa, (10/1) sebanyak 34 kali erupsi.
Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) terus mengalami erupsi lanjutan. Hingga kini, petugas merekam tinggi kolom abu mencapai 800 meter di atas puncak. Ini merupakan erupsi tertinggi sejak pertama kali erupsi pada Sabtu, (7/1) kemarin.
Berdasarkan data yang dirujuk dari situs magma.esdm.go.id, erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada hari Rabu, 11 Januari 2023 pukul 08.25 WIB merilis tinggi kolom kolom abu teramati 800 meter di atas puncak atau 3.691 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan tenggara.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Teguh Purnomo mengatakan erupsi pertama terjadi pada Sabtu (7/1) sebanyak 15 kali erupsi, Minggu, (8/1) sebanyak 27 kali dan Senin, (9/) sebanyak 35 kali, Selasa, (10/1) sebanyak 34 kali erupsi.
"Sampai dengan hari Selasa, (10/1) sudah tercatat ada 111 erupsi, untuk yang hari Rabu, (11/1/2023) ini berapa kali erupsi nanti kita informasikan lagi," tuturnya dihubunggi merdeka.com.
Dia mengatakan letusan yang terjadi hari ini Rabu, (11/1) merupakan letusan yang tertinggi, biasanya tingga kolom abu berkisar antara 150-300 meter di atas puncak.
"Erupsi hari ini pukul 08.25 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati 800 meter di atas puncak, ini merupakan erupsi yang tertinggi sejak pertama kali erupsi pada Sabtu, (7/1) kemarin," sambungnya.
Hingga saat ini, kerusakan yang ditimbulkan akibat abu letusan tidak ada berdampak kepada pemukiman warga, dan saat ini Gunung Marapi masih berstatus level II atau waspada.
"Untuk himbaun kepada masyarakat masih sama dengan kemarin, tetap waspada dan tidak mendaki atau mendekati gunung pada radius 3 km dari kawah atau puncak," tuturnya.
(mdk/ray)