Guru dan Murid Terpapar Covid-19, Empat SMP di Boyolali Terapkan PJJ
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali, Darmanto mengatakan, sesuai dengan prosedur dari satuan gugus tugas, sekolah yang sebelumnya menerapkan PJJ akan kembali menerapkan PTM apabila hasil dari tes usap baik guru maupun siswa yang terpapar Covid-19 hasilnya sudah negatif.
Empat sekolah jenjang SMP di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, harus menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kebijakan itu diterapkan karena ditemukan guru dan murid terpapar Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali, Darmanto mengatakan, keempat sekolah tersebut yakni SMP Negeri 3 Sawit, SMP Negeri 3 Cepogo, SMP Negeri 2 Boyolali, dan SMP Negeri 2 Simo. Keempat sekolah itu, melakukan PJJ, sedangkan sekolah-sekolah lain tetap melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
-
Bagaimana cara mencegah cegukan? Pencegahan cegukan bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan dan minuman secara perlahan serta menggunakan teknik tarik napas dalam untuk menenangkan diri.
-
Di mana Muhid Ruslan belajar melukis dan menekuni bakatnya? Namun sosok pelajar di Ponpes Daarul Barkah, Tangerang, berhasil membuktikan diri mampu menjadi seniman lukis.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kapan doa mau belajar dibaca? Dengan berdoa sebelum belajar, seseorang dapat memohon bantuan dan petunjuk dari Tuhan agar diberi kecerdasan, kejelian, dan pemahaman yang baik dalam proses belajar.
-
Bagaimana Monang Sinulingga belajar catur? Pecatur Alam Monang Sinulingga patut disebut sebagai pecatur legendaris Indonesia karena dirinya murni bermain catur tanpa ilmu yang pasti.
-
Kenapa siswa tega membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
"Ada empat SMP yang PJJ dan sekolah lain alhamdulillah semua aman tetap melaksanakan PTM," katanya di Boyolali, Selasa (22/2).
Menurutnya, sesuai dengan prosedur dari satuan gugus tugas, sekolah yang sebelumnya menerapkan PJJ akan kembali menerapkan PTM apabila hasil dari tes usap baik guru maupun siswa yang terpapar Covid-19 hasilnya sudah negatif.
"Mereka ketika nanti tes usap hasilnya negatif aman, PTM bisa dilaksanakan kembali Hal ini, tentu menjadi indikasi bagi guru, tenaga pendidikan maupun siswa pentingnya disiplin protokol kesehatan," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Boyolali yang masuk PPKM level 3 saat ini, kata dia, tetap melaksanakan PTM terbatas dengan prokes disiplin ketat. Kapasitas kelas 50 persen, bagi sekolah dengan jumlah siswa kurang dari 16 anak bisa 100 persen dan waktu maksimal empat jam.
Pihaknya terus menekankan disiplin dan konsisten terhadap protokol kesehatan, keselamatan, dan kesehatan peserta didik, pendidik, dan tenaga pendidikan. Jumlah TK di Boyolali yang melaksanakan PTM terbatas dengan prokes ketat 550 unit, SD 582 unit dan SMP 98 unit yang tersebar di 22 kecamatan di wilayah itu.
Sementara itu, Bupati Boyolali M. Said Hidayat meminta kepada seluruh jajaran untuk memantau terus menerus dan melakukan evaluasi setiap hari terkait dengan perkembangan Covid-19 di sekolah.
Dia meminta apabila ditemukan penyebaran Covid-19 di sekolah, maka sekolah tersebut harus menerapkan PJJ agar sekolah dapat dilakukan sterilisasi. Pelaksanaan PJJ bisa dilaksanakan tidak menyeluruh satu sekolah jika penyebaran di sekolah tidak meluas.
Menurutnya, jangan kecewakan anak-anak. Yang penting tidak menimbulkan kepanikan dalam menghadapi pandemi ini. Pandemi dihadapi dengan tenang, tetapi strategi-strategi dijalankan dengan sebaik-baiknya. Bagaimana menangani anak-anak yang sekolah ini, dibangun ketenangan dan jika menemukan langkah-langkahnya seperti PJJ di sekolah terpapar.
(mdk/fik)