Habib Rizieq klaim aksi demo kemarin tidak anarkis
Pemimpin FPI ini mengklarifikasi soal aksi bela Islam yang diberitakan anarkis. Menurut dia, pihak kepolisian yang duluan menembaki para peserta demo saat aksi berjalan damai.
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab, mengklarifikasi soal aksi bela Islam yang diberitakan anarkis. Menurut dia, demonstrasi yang mereka lakukan berjalan dengan damai.
Habib Rizieq malah menuduh pihak kepolisian yang terlebih dulu menembaki para peserta aksi.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Kapan Hari Demokrasi Internasional diperingati? Setiap tanggal 15 September masyarakat dunia memperingati Hari Demokrasi Internasional.
-
Kapan Mayjen Purn Sunarko ikut demo di KPU? Kedatangan Sunarko untuk menyampaikan protes terhadap hasil pemilu Pemilu 2024.Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko tidak ingin banyak bicara perihal salah mantan Danjen Kopassus ikut dalam barisan demo.
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
"Aksi kemarin bukan anarkis, melainkan aksi damai yang ditembaki oleh polisi anarkis," tegasnya dalam konferensi pers yang digelar oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), di Restoran Pulau Dua, Jakarta Selatan, Sabtu (5/11).
Tak hanya menggunakan gas air mata, tutur Rizieq, polisi juga melakukan penganiayaan pada peserta demo.
"Jadi bukan hanya gas air mata saja, ada sejumlah peluru karet yang ditembakkan. Ada beberapa kendaraan yang justru dipergunakan untuk ditabrakkan ke massa," ungkapnya.
Menurut Ketua FPI ini, harusnya polisi mengutamakan keamanan dan keselamatan para pendemo. Baginya, petugas keamanan kemarin tidak mengambil keputusan yang cerdas.
"Aturan manapun yang membahayakan keselamatan itu harus dikesampingkan dan polisi harus cerdas dalam keputusan di lapangan," tutupnya.
Demonstrasi besar menuntut calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lantaran penistaan agama berakhir dengan ricuh. Massa mengalami bentrok dengan polisi di akhir aksi tersebut.
Sejumlah mobil dibakar, sementara beberapa ulama terluka akibat bentrokan tersebut.
(mdk/che)