Hadapi Covid-19, Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 3,9 miliar Bagi Tenaga Kesehatan
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, sejak Pandemi Covid 19 merebak, tenaga kesehatan menjadi garda terdepan yang menghadapi penyebaran virus ini. Sejumlah upaya dilakukan pemkab untuk memberikan support kepada para tenaga kesehatan.
Pemkab Banyuwangi menyalurkan dana insentif yang berasal dari APBD bagi para tenaga kesehatan yang berada di garis depan penanganan pandemi Covid 19. Total dana insentif yang disalurkan sebesar Rp. 3,9 miliar.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, sejak Pandemi Covid 19 merebak, tenaga kesehatan menjadi garda terdepan yang menghadapi penyebaran virus ini. Sejumlah upaya dilakukan pemkab untuk memberikan support kepada para tenaga kesehatan.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"Atas kerja keras yang dilakukan tenaga kesehatan, Pemkab Banyuwangi berinisiatif untuk memberikan insentif bagi mereka yang telah berjuang di garda terdepan. Insentif ini juga sebagai apresiasi atas pengorbanan yang dilakukan nakes penanganan Covid-19," kata Bupati Anas.
Tenaga Medis di Banyuwangi ©2020 Merdeka.com
Bupati Anas melanjutkan, total dana yang dianggarkan untuk penyaluran insentif sebesar Rp. 3,9 miliar untuk 1938 nakes se kabupaten. Dana tersebut bersumber dari APBD Banyuwangi.
"Anggaran insentif ini masuk Belanja Tidak Terduga (BTT) penanganan kuratif dan preventif Covid-19 hasil realokasi APBD," ujar Anas.
"Mungkin nilai insentif ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan pengorbanan yang telah dilakukan oleh para nakes. Namun semoga bisa menjadi penyemangat dalam menjalankan tugas," harap Bupati Anas.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan dr. Rio Wijilestariono mengatakan, dana insentif ini menyasar tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas, laboratorium kesehatan daerah (labkesda), dan tenaga di tim ambulans 118.
Tenaga Medis di Banyuwangi ©2020 Merdeka.com
"Mereka ini adalah para nakes yang selama ini bisa dibilang tim reaksi cepat dalam menangani Covid 19. Mulai melakukan skrinning di perbatasan, tracing kerabat pasien yang dinyatakan positif hingga memantau ODP dan PDP yang isolasi mandiri," terang dr. Rio sapaan akrabnya.
Dana insentif tersebut akan dicairkan pada bulan Juli 2020. "Sekarang proses verifikasi, sudah sekitar 65 persen selesai. Semoga dalam dua pekan ke depan sudah cair semuanya," ujarnya.
(mdk/hhw)