Hajar Guru sampai Berdarah, Siswa SMU Negeri 9 Kupang Dikeluarkan
Kepala Sekolah SMU Negeri 9 Kupang, Adelgina N Liu mengatakan, keputusan mengeluarkan siswa tersebut karena sudah menjadi aturan sekolah. Keputusan ini dikeluarkan melalui rapat dewan guru.
Siswa Kelas XII SMU Negeri 9 Kupang, Nusa Tenggara Timur yang memukul gurunya di dalam kelas, dikeluarkan dari sekolah. Pengembalian siswa kepada orangtua, sudah menjadi aturan sekolah.
Kepala Sekolah SMU Negeri 9 Kupang, Adelgina N Liu mengatakan, keputusan mengeluarkan siswa tersebut karena sudah menjadi aturan sekolah. Keputusan ini dikeluarkan melalui rapat dewan guru.
-
Apa yang diminta Wali Kota Medan terkait kasus viral guru SMPN 15 Medan? Wali Kota Medan Bobby Nasution angkat bicara soal video viral guru SMP Negeri 15 Medan yang mengaku diintimidasi dan gajinya ditahan oleh kepala sekolah. Orang nomor satu Pemkot Medan ini meminta agar seluruh pihak terkait diperiksa, termasuk guru tersebut.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kapan Hari Guru Nasional diperingati? 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
-
Kenapa Wali Kota Medan meminta agar guru yang viral di SMPN 15 Medan diperiksa? Karena itulah, lanjut Bobby, dia meminta agar guru tersebut turut diperiksa.
Menurut Adelgina, kasus penganiayaan terhadap guru oleh siswa sudah ditangani oleh polisi, pihaknya kini hanya memberikan pendampingan.
"Sanksi tegas untuk siswa sesuai aturan sekolah akan dikeluarkan, atau dikembalikan kepada orangtua tanpa rekomendasi," jelasnya, Jumat (23/9).
Walaupun perbuatan siswa dinilai menyalahi aturan, Adelgina tetap berharap kasus ini dikembalikan kepada sekolah untuk diselesaikan secara damai. Namun keputusan mengeluarkan siswa dari sekolah tetap dilakukan.
Sebelumnya, kasus siswa menganiaya guru kembali terjadi. Di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, seorang ibu guru SMA Negeri 9 Lasiana Kupang bernama Theresia, menjadi korban kekerasan siswanya, Rabu (21/9). Ironisnya, kasus pemukulan itu terjadi saat jam pelajaran sedang berlangsung di dalam kelas.
Theresia menceritakan, minggu lalu dia memberikan tugas kepada seluruh siswa kelas untuk belajar, sehingga hari ini dilakukan evaluasi. Namun tidak seluruh siswa pada minggu lalu mengikuti pelajaran, karena ikut kegiatan pembinaan osis.
Saat disuruh membaca, siswa itu malah bercerita dengan suara besar dan sibuk sendiri bersama teman sebangkunya. Sehingga Theresia menegur untuk di luar saja jika datang sekolah hanya untuk bermain, sehingga tidak mengganggu siswa lain yang ingin belajar.
Dia menambahkan, siswa tersebut disuruh untuk menjelaskan kembali materi yang telah diberikan tadi. Siswa itu balik memandangnya dengan wajah sini lalu bertanya dengan nada kasar halaman berapa?.
Saat Theresia ingin mengetuk lagi kepalanya, siswa itu mengambil buku sosiologi, lalu menutupi kepalanya. Sehingga ketukan itu mengenai buku bukan kepalanya.
Tanpa disadari, siswa itu membalas dengan kepalan tangan dan memukuli wajah Theresia, sehingga darah segar pun mengucur deras dari dalam hidungnya. Sedangkan mata bagian kanan membengkak dan kebiruan akibat tinju siswa tersebut.
"Saya langsung tidak sadar ternyata hidung saya sudah seperti keluar air, ternyata darah," kata Theresia.
Tidak hanya memukul, siswa itu juga beberapa kali menendang sang guru di hadapan siswa-siswi lainnya. "Bahkan dia berontak untuk kembali memukul saya tapi beruntung siswa lain cepat tahan dia. Saya sudah tidak ingat dia tendang saya kena dimana," tambah Theresia.
(mdk/eko)