Hardiknas 2023, Ganjar Beri Tiga Pesan Penting untuk Kemajuan Pendidikan Jateng
Ganjar menegaskan bahwa akses pendidikan yang mudah harus tersedia bagi seluruh kalangan masyarakat, tanpa terkecuali.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan tiga poin penting untuk mengembangkan dunia pendidikan di Jawa Tengah. Pesan itu disampaikan ketika memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (2/5).
Poin pertama adalah bahwa akses pendidikan harus semakin banyak dan merata, dan mereka yang tidak mampu harus dibantu oleh negara. Ganjar menegaskan bahwa akses pendidikan yang mudah harus tersedia bagi seluruh kalangan masyarakat, tanpa terkecuali.
-
Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati? Hari Pendidikan Nasional, yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, bukan sekadar momen untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara dan para pahlawan pendidikan lainnya, melainkan juga kesempatan untuk membangkitkan semangat belajar dan mengajar yang berkelanjutan.
-
Kapan Hari Pendidikan Nasional dirayakan? Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei.
-
Kapan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati? Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap 2 Mei 2024.
-
Apa makna dari peringatan Hari Pendidikan Nasional? Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional ini, mari kita sematkan pesan inspiratif yang dapat memotivasi seluruh elemen masyarakat untuk lebih menghargai dan memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Karena melalui pendidikan, kita menanam benih-benih masa depan yang lebih cerah bagi generasi penerus bangsa.
-
Apa yang dilarang oleh Ganjar Pranowo di sekolah? Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegaskan "Iya tinggal beberapa, yang biasanya punya problem (menahan ijazah), suruh kirim ke kami, dan nanti kalau ada kami urus. Apakah itu negeri atau swasta," tegas Ganjar Pranowo saat menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jateng di GOR Tri Sanja, Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (26/7/2023).
Hal ini penting agar semua orang dapat mengakses pendidikan dan memperoleh kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi diri.
"Akses pendidikan harus semakin banyak makin merata dan mereka yang tidak mampu harus dibantu negara," ujar Ganjar dalam keterangannya.
Selama menjabat, Ganjar telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Jawa Tengah. Misalnya, menggratiskan biaya SPP sekolah di Jateng baik sekolah negeri dan swasta.
Ganjar juga sangat menaruh perhatian terhadap guru dan pegawai honorer di lingkungan pendidikan. Dia mengucurkan ratusan miliar kepada guru dan pegawai honorer.
Anggaran tersebut untuk honorarium Guru Tidak tetap sesuai UMK daerah ditambah 10 persen. Bagi pegawai tidak tetap mendapatkan hak sesuai UMK masing-masing. Mereka dulu hanya menerima Rp200 ribu, kini mencapat Rp2,3 juta per bulan atau lebih. Selain itu, Ganjar mengucurkan insentif sebesar Rp247,6 miliar untuk lebih dari 200 ribu guru ngaji dan madrasah diniyah di Jateng.
Dalam upacara tersebut, Ganjar juga menekankan pentingnya mengikuti perkembangan zaman, termasuk inovasi teknologi yang digunakan dalam dunia pendidikan.
Untuk itu, dia Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jawa Tengah dapat dioptimalkan untuk mendukung kreasi dan inovasi yang diciptakan oleh anak muda, khususnya pelajar, untuk memaksimalkan kemampuan mereka.
Berdasarkan data, kesempatan warga Jateng masuk perguruan tinggi juga meningkat pesat. Jika diakumulasi, angka partisipasi sekolah anak mudia usia 19-23 tahun di Jateng meningkat 12 persen di era Ganjar.
"Indeks Pembangunan Manusia di era Ganjar juga meningkat dari 68,78 persen pada 2014 menjadi 72,79 persen pada 2022," papar Ganjar.
Ganjar juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara BRIN, BRIDA, dan perguruan tinggi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang belum tuntas. Dia menekankan bahwa riset yang dilakukan harus lebih dalam lagi, sehingga dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Lebih dari itu, dia mengingatkan pentingnya menjaga adab dan sopan santun terhadap para guru dan orang tua di dalam dunia pendidikan. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan integritas diri, sehingga para pelajar memiliki pengetahuan dan kemampuan yang beriringan dengan kepribadian.
"Ingat, ada budi pekerti yang mesti dimiliki agar kesantunan keadaban dari seluruh siswa pelajar itu ditanamkan sejak dini. Termasuk hormat sama orang tua, cinta pada bangsa dan negara itu sesuatu yang hari ini ingin kita sampaikan dalam Hari Pendidikan ini," ujar Ganjar.
(mdk/ray)