Ini Jurus Sendi-Melli Darsa Bereskan Sederet Persoalan di Kota Bogor
Mulai dari kemiskinan, pengganguran, peningkatan pendidikan, ketersedian hunian layak hingga kemacetan menjadi skala prioritas untuk diselesaikan.
Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor Sendi Ferdiansyah -Melli Darsa mengaku punya jurus untuk mengatasi sejumlah persoalan di kota hujan tersebut.
Mulai dari kemiskinan, pengganguran, peningkatan pendidikan, ketersedian hunian layak hingga kemacetan menjadi skala prioritas untuk diselesaikan.
"Kami turun ke lapangan untuk mengetahui bagaimana permasalahan yang ada sehingga mempunyai perspektif yang lebih jelas untuk program ke depan dalam rangka mewujudkan Bogor Happy,” ujar Melli Darsa saat menerima dukungan dari Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Kota Bogor, Senin (7/10).
Melli menegaskan komitmennya untuk mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran, membuat pendidikan menjadi bermutu. “Juga memastikan ada sistem ekonomi yang lebih inklusif dan juga produktif dan juga dari sumber daya manusia lebih tangguh,” kata Melli.
Melli menjelaskan, kebijakan ke depan akan menyasar seluruh lapisan masyarakat Bogor. Mulai dari kelayakan hunian, lingkungan warga, sistem sampah, air hingga peningkatan UMKM.
Ia membuka pintu seluasnya, bukan hanya untuk kalangan bawah, tapi kelas menengah Bogor untuk berdiskusi, menyalurkan aspirasi dan bergandengan tangan membangun kota Bogor.
“Kita juga tetap ingin membangun Bogor dari masukan dan aspirasi kalangan menengah keatas menjadi lebih maju lagi. Termasuk kalangan pengusaha sampai UMKM, jadi kita berharap semua masyarakat bisa sejahtera di semua level,” ujar Melli.
Bereskan Kemacetan di Bogor
Lebih lanjut, Melli Darsa juga ingin ada penyelesaian kemacetan di Bogor. Itu menjadi salah satu skala prioritas mereka jika nanti terpilih. Konsep yang mereka tawarkan adalah Bogor Transportation Chain (BTC) yakni jaringan terpadu antar moda transportasi yang ada di Kota Bogor yang saling mendukung antara satu dengan lainnya.
"Kota Bogor akan mengunakan metode pembayaran Transportasi Publik secara non-tunai adalah dengan menggunakan Satu Kartu Uang Elektronik (KUE) untuk seluruh transportasi massal yang ada di Bogor," ujar Melli.
Melli berharap, melalui program ini akan tercipta sistem transportasi yang terintegrasi dan berkelanjutan. Sendi dan Melli ingin sistem transportasi di Kota Bogor dapat memberikan kenyamanan dan kepastian waktu bagi para penggunanya.
Melli mengatakan pengembangan transportasi perkotaan nantinya termasuk sistem angkutan umum massal perkotaan yang andal, berkelanjutan, dan terintegrasi serta pengembangan Transit Oriented Development (TOD) dan transportasi hijau.
"Potensi pengembangan kawasan TOD sudah saya lihat dan kajian soal itu sudah banyak dan didengungkan sejak lama. Tinggal eksekusi bersama dengan pemerintah pusat dan harus segera dilakukan, seperti Baranangsiang dengan Kemenhub, dan beberapa TOD lainnya Stasiun Bogor, Terminal Bubulak, Terminal Tanah Baru, Terminal Bogor Raya, dan Terminal di Bogor Selatan," kata Melli.
Terkoneksi hingga Pelosok Bogor
Menurut Melli, keberadaan TOD sangat mendesak untuk segera dibangun di Kota Bogor. Baik itu yang sifatnya transportasi antar kota, maupun untuk dalam kota.
Keberadaan TOD diyakini akan membuat masyarakat untuk mengganti alat transportasinya dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Bahkan, ia berharap untuk TOD yang dibangun nantinya juga bisa dicapai warga hanya dengan berjalan kaki atau bersepeda.
Sementara yang jarak rumahnya cukup jauh, ia memastikan akan menyediakan angkutan pengumpan yang nyaman, murah dan aman.
"Kami punya Mimpi besar mengubah mindset Kota Bogor yang terkenal dengan kondisi traffic yang semrawut menjadi kota dengan sistem transportasi yang tertata, bebas macet dan terinterkoneksi hingga ke pelosok kota Bogor. Kami yakin bisa terealisasi," ujarnya