Harga BBM turun Rp 500, ini beragam respons rakyat kecil
Ada yang sinis, ada juga yang berharap penurunan juga terjadi pada harga Sembako.
Pemerintah berencana menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, Jumat (1/4) besok. Di mana pemerintah berencana menurunkan bahan bakar Premium dan Solar sebesar Rp 500 per liter.
Atas penurunan ini, beragam pandangan disambut oleh masyarakat. Ada yang memuji dan ada juga yang menyebut penurunan harga BBM sebagai bentuk pencitraan.
"Ya baik ya mas BBM turun, tapi kalau soal tarif angkot nggak akan turun mas. Kan turunnya kecil cuma Rp 500, nggak gede dan nggak ngaruh," ujar sopir angkot 36 jurusan Pasar Minggu-Jagakarsa, Iwan Setiawan (47), saat ditemui di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (31/3).
Senada pula diutarakan oleh pedagang asongan, Muhammad Yunus (35), dirinya berharap turunnya BBM diikuti dengan harga sembako.
"Senang mas, tapi jangan cuma BBM saja yang turun, sembako juga harusnya turun. Kan sebentar lagi mau puasa nih. Ya kalau saya jualan nggak akan turunin, untungnya saja kecil pak," ujarnya.
Penurunan BBM ini, tidak semua orang yang mengetahuinya, seperti Ucok (52) pengendara ojek yang mengatakan, kalau dirinya tidak mengetahui niat baik pemerintah ini.
"Turun, saya nggak tahu mas. Emang berapa? Kalau Rp 500 mah nggak ngaruh mas. Kecuali sembako juga turun kita seneng dan BBM turun Rp 1.000 ngaruh banget, senang. Tapi jangan sampai turun tahu-tahu dinaikkin lebih dari harga turunnya, kan pencitraan," katanya.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar sebesar Rp 500 per liter. Dengan demikian, harga Premium yang awalnya Rp 6.950 per liter turun menjadi Rp 6.450 per liter dan harga solar yang awalnya Rp 5.650 per liter turun menjadi Rp 5.150 per liter. Penurunan ini akan berlaku mulai 1 April 2016.
"Telah diputuskan harga baru yang akan berlaku mulai 1 april 2016. Bahwa regulasi kita meminta pemerintah untuk tidak melepaskan harga BBM sepenuhnya pada mekanisme pasar. Harus ada stabilitas, smooth, karena itu hari ini kita memutuskan harga premium menjadi Rp 6.450 per liter turun Rp 500, solar menjadi Rp 5.150 per liter," ujar Menteri ESDM Sudirman Said dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/3).