Harga jengkol di Jambi capai Rp 55 ribu per kilogram
Jika biasanya nasi dengan pelengkap menu jengkol dijual Rp 15 ribu/bungkus, kini menjadi Rp 25 ribu/bungkus.
Buah jengkol yang selama ini hanya menjadi lauk sampingan kini mulai punya nilai jual, bahkan di Pasar Kramat Tinggi Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Jambi, saat ini dijual seharga Rp 55.000/Kg.
Informasi yang diambil dari Antara, Selasa (10/6), Yusuf, seorang pedagang jengkol di Pasar Kramat Tinggi ketika ditemui mengaku terkejut dengan harga jengkol di pasaran yang melonjak hingga Rp 55.000/Kg, mengalahkan harga beberapa jenis sembako.
"Tampaknya penikmat jengkol sekarang harus mengeluarkan uang cukup banyak uang, karena harganya sudah mulai mahal," kata Yusuf, Melambungnya harga jengkol itu, katanya, karena para agen jengkol dan juga jelang bulan puasa ini belum memasukinya masa panen jengkol, sehingga pasokan jengkol di pasaran pun menjadi langka.
Kenaikkan harga jengkol sudah mengalahkan harga bahan pokok lainnya, seperti cabe, bawang dan juga daging ayam. Dia mengatakan, harga daging ayam saat ini seharga Rp28.000/kg, dan sejak dua minggu terakhir hanya jengkol yang menjadi keluhan para pedagang di Pasar Kramat Tinggi.
Seorang pembeli jengkol, Agus juga mengaku terkejut dengan meroketnya harga jengkol dalam beberapa hari ini. Dikhawatirkan kenaikan ini juga akan memicu kenaikan harga sembako menjelang masuknya bulan puasa. Sementara itu, pantauan di Pasar Kramat Tinggi, harga sembako mulai mengalami kenaikan, seperti harga cabe dari harga Rp 12.000/kg, naik menjadi Rp 16.000/Kg, begitu juga dengan beberapa bahan pokok lainnya.
Sementara itu, kenaikan harga jengkol juga terjadi di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, yang kini dijual Rp 600/buah. Sejumlah pemilik rumah makan dan warung nasi, khususnya di Kota Kuala Tungkal dan sekitarnya mengaku buah jengkol akhir-akhir ini sulit didapat dan harganya melonjak tajam.
"Buah jengkol sering dicari konsumen rumah makan, tapi sekarang agak sulit didapat, sehingga harganya juga meningkat dua kali lipat," kata Anand, pemilik usaha rumah makan di Kecamatan Tungkal Ilir.
"Jika biasanya nasi dengan pelengkap menu jengkol dijual Rp 15 ribu/bungkus, kini menjadi Rp 25 ribu/bungkus. Jengkol bukan cuma mahal, carinya juga sulit," katanya.