Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia Punya Jamur “Berlian” asal Bangka yang Harganya Jutaan Rupiah, Perlu Sambaran Petir agar Tumbuh

Indonesia Punya Jamur “Berlian” asal Bangka yang Harganya Jutaan Rupiah, Perlu Sambaran Petir agar Tumbuh

Indonesia Punya Jamur “Berlian” asal Bangka yang Harganya Jutaan Rupiah, Perlu Sambaran Petir agar Tumbuh

Jamur ini mahal, langka dan harus menunggu sambaran petir untuk dipanen.

Heimioporus sp adalah sebuah jenis jamur langka dengan warna dominan merah di batang hingga payungnya. Ia juga berwarna kuning, sedikit putih di sisi bawah. Ukurannya beragam, ada yang kecil, sedang sampai sebesar kepalan tangan anak-anak.

Kelompok jamur dengan nama lokal Kulat Pelawan ini tumbuh liar di lantai hutan kawasan Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung. Jika sedang musim, spesiesnya akan berjajar di satu area dengan bentuk yang mencuri perhatian. 

Tampilan jamur ini betul-betul eksotis, dengan bentuknya yang mungil dan tinggi. Terkadang tersembunyi di balik semak, batang pohon dan bebatuan.
Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram.

Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir.
Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran. 

Indonesia Punya Jamur “Berlian” asal Bangka yang Harganya Jutaan Rupiah, Perlu Sambaran Petir agar Tumbuh

Itulah mengapa Kulat Pelawan kerap disebut sebagai “berlian” merah dari Pulau Bangka

Asal Usul Namanya

Kulat Pelawan sering dianggap jamur yang ekslusif. Harganya mampu mengalahkan jenis jamur yang tumbuh liar di hutan bahkan sebanding dengan jamur tiram yang lebih dulu kesohor sebagai bahan makanan.

Menukil dari ANTARA, penamaan Kulat berasal dari bahasa Bangka yang berarti jamur, sedangkan Pelawan berasal dari tempat jamur tersebut tumbuh. Seringkali Kulat Pelawan hidup di sekitar pohon pelawan yang berbatang besar dan tinggi menjulang.

Pohon ini jadi sumber perekonomian warga Bangka karena kaya manfaat sebagai bahan bangunan, bahan pembuatan kapal, korek kayu dan sebagainya. Jamur Kulat Pelawan akan berbaris rapi di sekitar akar yang menyembul di tanah.

Hanya Tumbuh di Bangka

Dalam laman jadesta.kemenparekraf.go.id dikatakan jika jamur ini tak ditemukan di daerah lain. Penawan Pelawan mencerminkan jika jamur ini hanya ada di sekitar pohon pelawan yang tumbuh subur di tanah Bangka.

Jamur ini sebenarnya mudah dikenali, lewat batangnya yang panjang dan brpayung kecil. Warnanya terkadang merah kegelapan, merah cerah menyala ataupun pucat. Ketika baru tumbuh, teksturnya akan terasa berserat saat disentuh.

Jangan berharap soal seberapa sering jamur ini tumbuh, karena dalam satu tahun kemunculannya tak lebih dari dua kali dengan jarak waktu yang berjauhan. Ini juga yang menyebabkan si jamur jadi barang langka.

Tumbuh karena Sambaran Petir

Tumbuh karena Sambaran Petir

Klaim masyarakat sekitar adalah jamur Kulat Pelawan hanya tumbuh jika ada sambaran petir. Ia juga akan bermunculan dengan sendirinya saat kondisi hujan sangat deras.

Masyarakat sekitar akan tahu sekali, ketika ada sambaran petir maka tak begitu lama jamur ini bermunculan. Jamur tumbuh subur di tanah yang ditumbuhi pohon pelawan karena cuaca ekstrem.

Walau diyakini masyarakat setempat, klaim ini belum bisa dibuktikan secara rinci. Selama ini belum didapatkan penelitian terkait korelasi antara cuaca ekstrem, sambaran petir dan rangsangan pertumbuhan jamurnya. 

Namun sampai sekarang ini seakan jadi pengetahuan lokal yang memperkaya keindahan Kulat Pelawan. Warga juga berbondong-bondong ke hutan untuk berburu jamur tersebut karena bernilai tinggi di pasaran.

“Jamur ini biasa bermunculan di dalam hutan pelawan usai hujan lebat disertai petir," kata Budiman, pemburu jamur Kulat Pelawan asal Desa Namang, Bangka Belitung mengutip ANTARA

Diklaim jadi Salah Satu Jamur Terlezat

Kalau saja rasanya tidak begitu lezat, mungkin jamur ini tak seberapa mahal. Namun Kulat Pelawan memang berbeda. Ia ekslusif dan betul-betul memiliki rasa yang lezat sehingga sering dijadikan campuran masakan khas Bangka.


Menurut yang sudah pernah mencicipi, rasa Kulat Pelawan sangat enak. Jenis jamur ini punya karakter yang spesifik yakni gurih, dengan sedikit aroma bekas dibakar. Ini yang memperkuat klaim jika jamur tumbuh dari proses sambaran petir.

Namun akan makin lezat jika jamur dikeringkan. Karakter rasa sesungguhnya akan keluar. Teksturnya juga unik yakni kenyal dan lembut saat sudah dimasak. Jamur ini bisa nikmat dengan dimasak dengan berbagai cara, termasuk hanya digoreng dengan bumbu garam, terasi dan cabai.

Harganya Capai Jutaan

Harganya Capai Jutaan

Dalam laman mushome.id, keberadaan jamur ini belum bisa ditemukan di pasar-pasar di banyak daerah. Jika ingin mencicipinya coba cari jamur ini di wilayah Bangka.

Di sana, harga jamur "berlian" ini bervariasi namun tetap tinggi. Kisarannya di antara Rp2 juta – Rp3 juta per kilogramnya.

Harganya akan semakin melambung tinggi saat sudah dikeringkan karena proses tersebut mempermudah munculnya kaldu dan cita rasa yang gurih dibanding saat diolah segar-segar.

Proses pengeringan juga mencegah jamur lekas kedaluwarsa. Sebab jika dijual dalam keadaan segar, jamur tidak bisa tahan lama, yakni sekitar tiga hari. Mahalnya harga jamur juga karena pengeringan yang bisa memakan waktu sampai 15 jam.

Jamur ini memang hampir setara dengan Truffle yang bernilai tinggi dari bumi Prancis. Jamur truffle kerap disebut sebagai berlian dapur karena lezat dan mahal. Ini mirip dengan Kulat Pelawan yang tumbuh di tanah Bangka Belitung kepulauan Indonesia.

Murah Meriah dan Bikin Ngiler Mi Kangkung Bumbunya Kental, Hanya Rp20 Ribu Per Porsi 'Halal'
Murah Meriah dan Bikin Ngiler Mi Kangkung Bumbunya Kental, Hanya Rp20 Ribu Per Porsi 'Halal'

Potret kuliner jadul legendaris mi kangkung yang kini sulit ditemukan.

Baca Selengkapnya
Harga Jamur Ini Lebih Mahal dari Emas, Tembus Rp2,3 Miliar Per Kilogram, Begini Khasiatnya
Harga Jamur Ini Lebih Mahal dari Emas, Tembus Rp2,3 Miliar Per Kilogram, Begini Khasiatnya

Jamur ini hanya tumbuh di tempat tertentu, biasanya di dataran tinggi.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sambangi Peternak Ayam di Magetan, Terima Keluhan Mahalnya Harga Pakan
Ganjar Sambangi Peternak Ayam di Magetan, Terima Keluhan Mahalnya Harga Pakan

Ganjar mendapat keluhan mahalnya harga jagung yang biasa digunakan untuk pakan ayam

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Harga Bawang Merah Bertahan Mahal, Bapanas: Jangan Maunya Turun Terus Kasihan Petani
Harga Bawang Merah Bertahan Mahal, Bapanas: Jangan Maunya Turun Terus Kasihan Petani

Lima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.

Baca Selengkapnya
30 Pantun Teka Teki dan Jawabannya Lucu Bikin Ngakak, Bisa Dilontarkan Saat Kumpul Bareng
30 Pantun Teka Teki dan Jawabannya Lucu Bikin Ngakak, Bisa Dilontarkan Saat Kumpul Bareng

Berikut pantun teka teki dan jawabannya lucu yang bisa dilontarkan saat kumpul bareng.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melonjak, Begini Perjuangan Warga di Jateng Saling Berebut Beras Murah
Harga Beras Melonjak, Begini Perjuangan Warga di Jateng Saling Berebut Beras Murah

Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Mahal dan Langka, Dirut Bulog: Berasnya Ada di Rumah Warga
Harga Beras Mahal dan Langka, Dirut Bulog: Berasnya Ada di Rumah Warga

Bayu menaksir sekitar 50 persen stok beras ada di rumah-rumah warga.

Baca Selengkapnya
Ketimbang Impor, Mentan Amran Minta Bulog Segera Beli Jagung dari Petani, Segini Harganya
Ketimbang Impor, Mentan Amran Minta Bulog Segera Beli Jagung dari Petani, Segini Harganya

Mentan Amran meminta Bulog segera membeli jagung dari petani agar tidak impor di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
Ganjar Tertawa Tanggapi Rencana Prabowo Impor 1,5 Juta Sapi
Ganjar Tertawa Tanggapi Rencana Prabowo Impor 1,5 Juta Sapi

Ganjar menegaskan, Indonesia harusnya bisa lebih mandiri ketimbang bergantung ke negara lain soal pangan.

Baca Selengkapnya