Fakta Unik Pohon Pelawan di Bangka Belitung, Batangnya Berwarna Merah dan Penghasil Madu Liar
Pohon yang tumbuh di Bangka Belitung ini memiliki ciri khas yang unik serta sebagai penghasil madu liar yang sulit didapat.
Pohon yang tumbuh di Bangka Belitung ini memiliki ciri khas yang unik serta sebagai penghasil madu liar yang sulit didapat.
Fakta Unik Pohon Pelawan di Bangka Belitung, Batangnya Berwarna Merah dan Penghasil Madu Liar
Indonesia memiliki ribuan jenis flora atau tumbuhan yang unik serta bermanfaat bagi manusia. Madu merupakan salah satu komoditas yang banyak dihasilkan di negara ini. Entah budi daya atau tidak, madu selalu hadir dengan kualitas terbaik.
Di Bangka Belitung, terdapat salah satu pohon unik dan menjadi penghasil madu liar bernama Pohon Pelawan. Berbeda dengan pohon-pohon lainnya yang memiliki batang kayu berwarna coklat, Pohon Pelawan justru menghasilkan warna kayu yang berwarna merah.
-
Apa yang unik dari pohon ini? Pohon prasejarah ini mengingatkan pada beberapa pohon pakis, tumbuhan berbiji, dan tumbuhan berbunga, tetapi pembeda utamanya terletak pada jumlah daun yang jauh lebih banyak dan susunan pertumbuhan yang unik.
-
Di mana Hanjuang merah berasal? Tanaman hanjuang adalah salah satu tanaman yang disebut berasal dari wilayah Sunda.
-
Apa yang unik dari hutan mangga Indramayu? Ada berbagai hal unik yang bisa ditemui di hutan mangga Indramayu, salah satunya pohon mangga purba raksasa.
-
Dimana daun putri malu tumbuh? Biasanya tumbuh di tanah lapang atau di pinggiran persawahan.
-
Kenapa madu teran dibudidayakan di hutan? Tetapi, budi daya madu telang ini berada di sebuah hutan yang dekat dengan bekas aktivitas pertambangan.
-
Dimana Beruang Madu hidup? Beruang Madu atau Helarctos Malayanus hidup di hutan Asia Tenggara.
Selain itu, pohon ini tumbuh di kawasan Hutan Pelawan, Namang, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Pulau Bangka. Hutan ini menjadi salah satu hutan yang tersisa sebagai lokasi penambangan timah selama puluhan tahun.
Seluruh Bagian Pohon Berwarna Merah
Mengutip beberapa sumber, seluruh bagian Pohon Pelawan dibalut dengan warna merah, mulai dari bagian batang, akar, bahkan hingga ujung rantingnya sekalipun. Akan tetapi, warna merah akan semakin jelas jika bagian dalam batangnya terlihat.
Tak hanya jenis Pelawan saja yang tumbuh di tanah Bangka Belitung, melainkan ada jenis-jenis lainnya di antaranya: Pelawan Kepoh atau Pelawan Tudag (Tristaniopsis obovata) dan Pelawan Putih atau Pelawan Air (Tristaniopsis whiteana).
Tumbuh di Dataran Rendah
Seluruh jenis pohon Tristaniopsis ini banya tumbuh di dataran yang relatif rendah hingga ke kaki-kaki pegunungan pada ketinggian 1300 mdpl. Biasanya pohon-pohon ini tumbuh di sepanjang aliran sungai dan jarang sekali tumbuh berkelompok.
Khusus jenis Pohon Pelawan Merah yang hidup di dataran rendah sampai perbukitan yang tingginya 300 meter. Sampai sekarang, belum ada penelitian terkait penyebab batang kayu pohon ini berwarna merah.
Ada di Hutan Pelawan
Pohon yang unik ini dapat ditemukan di Hutan Pelawan yang sudah termasuk dalam hutan yang dilindungi. Hutan yang juga disebut 'Hutan Kalung' ini memiliki luas kurang lebih 300 hektare dengan 47 hektare hutan wisata sedangkan sisanya adalah hutan adat.
Hutan Pelawan sudah diincar oleh perusahaan-perusahaan besar di bidang timah untuk aktivitas pertambangan. Namun, tokoh penjaga hutan ini bernama Zaiwan menolak terlebih saat dirinya menjadi Kepala Desa Namang.
Tempat ini juga digunakan untuk perlindungan bagi ragam jenis flora maupun fauna khas Bangka. Penamaan hutan ini juga tak lepas dari tumbuhnya Pohon Pelawan yang sangat unik dan hanya tumbuh di wilayah Bangka Belitung dan sekitarnya.
Kayu Serbaguna
Hasil kayu dari Pohon Pelawan ini kerap dimanfaatkan untuk bahan-bahan bangunan, bahan untuk membuat lambung kapal, ajir perkebunan lada hingga kayu bakar.
Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
Kemudian, di bagian akar pohon ini juga tumbuh jamur bernama Kulat Pelawan atau Jamur Pelawan. Biasanya akan tumbuh saat musim hujan tiba dan jamurnya bisa dikonsumsi.
Diusulkan Indikasi Geografis
Mengutip Liputan6.com (3/2), madu yang dihasilkan dari Pohon Pelawan kini telah diajukan menjadi Potensi Indikasi Geografis oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kepulauan Bangka Belitung dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah.
Madu yang biasanya memiliki cita rasa manis, berbeda dengan Madu Pelawan yang cenderung pahit. Untuk mendapatkan madu ini tidaklah mudah, karena madu ini hanya dihasilkan dari lebah-lebah yang hanya membuat sarang di pohon tersebut.
Selain itu, madu ini juga bermanfaat bagi tubuh dan diyakini mampu meningkatkan imunitas serta menyembuhkan berbagai macam penyakit.