Ternyata di Dunia Ini Ada 'Pohon Zombie', Kok Bisa?
Dilansir dari newsweek, pohon tersebut adalah pakis pohon Cyathea rojasiana yang berasal dari Panama di Amerika Tengah. Simak selengkapnya disini!
Studi mendalam yang dilakukan oleh ahli biologi tanaman dari berbagai institusi telah dipublikasikan di jurnal Ecology, mengungkapkan fenomena luar biasa ini.
Ternyata di Dunia Ini Ada 'Pohon Zombie', Kok Bisa?
Dilansir dari News week, dalam penelitian para ilmuwan mereka menemukan bahwa pohon ini memiliki kemampuan untuk memulihkan daun-daunnya yang mati dan mengubahnya menjadi akar.
Proses ini unik karena akar yang terbentuk kemudian memberikan nutrisi kembali ke pohon, memungkinkannya hidup kembali.
-
Apa yang unik dari pohon ini? Pohon prasejarah ini mengingatkan pada beberapa pohon pakis, tumbuhan berbiji, dan tumbuhan berbunga, tetapi pembeda utamanya terletak pada jumlah daun yang jauh lebih banyak dan susunan pertumbuhan yang unik.
-
Bagaimana pohon ini ditemukan? 'Fosil tumbuhan jarang ditemukan dalam sejarah bumi. Bahkan lebih jarang lagi kita dapat menemukan fosil pohon dengan daun mahkota tiga dimensi yang masih utuh. Kita dapat menghitung jumlah kemunculan fosil tumbuhan pada Paleozoikum Akhir dengan satu tangan, di mana batang pohon diawetkan dengan daun tajuk yang menempel. Dan pohon kecil yang kami temukan hanyalah satu dari segelintir fosil pohon yang daunnya masih menempel pada batangnya.'
-
Bagaimana fosil cacing pita bisa terperangkap di pohon? Para penulis berpendapat, inang parasit tersebut adalah hiu atau pari yang terdampar di garis pantai berpasir setelah angin kencang atau gelombang pasang.
-
Apa keunikan Pohon 'Berjalan'? Pohon ini terlihat seperti makhluk Ent dari 'The Lord of the Rings'.
-
Bagaimana fosil pohon itu ditemukan? 'Kami pikir itu batu,' kata Wade.'Tapi kemudian saya mencabutnya, dan Wade menemukannya,' tutur Liam.'Ya, aku membantumu menggalinya,' kata Wade.
-
Dimana Jamur Zombie ditemukan? Jamur ini ditemukan pada ketinggian di atas 4.500 meter di Bhutan, Cina, India, dan Nepal.
Profesor biologi tanaman dari Universitas Illinois Urbana-Champaign James Dalling, mengungkapkan kejutan dan kagumnya terhadap penemuan ini. Ia mendeskripsikan fenomena tersebut sebagai "penggunaan kembali jaringan yang benar-benar baru."
Dalling mencatat bahwa lokasi tumbuhnya pohon pakis ini sangat tidak lazim, terletak di endapan abu vulkanik tua dengan tanah kaya silika yang dalam dan minim nutrisi mineral.
Keberhasilan pohon ini hidup kembali dalam kondisi lingkungan yang kurang mendukung tersebut membuka pemahaman baru tentang daya adaptasi dan kelangsungan hidup organisme di lingkungan yang ekstrem.
Telah Lama Tertanam
James Dalling, menemukan bahwa daun-daun mati dari Cyathea rojasiana, sebuah pohon pakis sebenarnya telah tertanam dalam tanah dengan akar yang tumbuh darinya.
Melalui penelitian laboratorium, para ilmuwan menemukan bahwa akar-akar ini secara aktif menarik nitrogen dari tanah dan mengembalikannya ke tanaman aslinya, menciptakan mekanisme unik yang mendukung kelangsungan hidup pohon ini.
"Sejauh yang kami tahu, ini benar-benar unik. Setelah menemukan hal ini, saya menghubungi beberapa spesialis pakis dan ahli fisiologi tanaman yang bekerja pada pengembangan akar dan hubungan tanaman dengan air untuk mengetahui apakah mereka pernah melihat hal seperti ini,"
kata Dalling.
Cyathea rojasiana, sebuah pohon kuno yang dapat ditelusuri kembali ke periode Jurassic, ditemukan memiliki koneksi kuat dengan fenomena unik penggunaan kembali daun-daunnya sebagai akar. Studi menyebutkan bahwa adaptasi ini diyakini berkaitan dengan kondisi tanah vulkanik yang kurang subur pada masa Jurassic.Selain itu, pohon ini dikenal tumbuh sangat lambat sepanjang waktu, dan ringkasan temuan studi menyebutnya sebagai "investasi sumber daya yang besar" saat pohon tersebut kembali berfungsi setelah daun-daun mati diubah menjadi akar.
“Setelah makalah tersebut diterbitkan, seorang ahli taksonomi pakis, Robbin Moran, melihat koleksi yang dibuat untuk spesies ini, Cyathea rojasiana, di herbarium Missouri Botanic Garden. Tampaknya pakis pohon daun zombie kami dari Fortuna adalah spesies yang berbeda dari yang lain. populasi yang diberi nama yang sama. Jadi menarik juga untuk mengetahui bahwa spesies ini endemik di daerah aliran sungai kecil di salah satu kawasan lindung di Panama,” kata Dalling.
Kata Dalling
News Week
Berapa jumlah pohon di Bumi ini?
Seperti disebutkan dalam jurnal ilmiah Nature, penelitian itu memperkirakan terdapat 3.040.000.000.000 pohon di dunia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,39 triliun di antaranya tumbuh di lahan tropis dan sub-tropis.
Pohon terbesar di dunia di mana?
Pohon ini tumbuh di Redwood National Park, Amerika Serikat. Inilah pohon coast redwood (Sequoia sempervirens) dengan volume yang besar yang pernah ditemukan.
Pohon terbesar di dunia di mana?
Pohon ini tumbuh di Redwood National Park, Amerika Serikat. Inilah pohon coast redwood (Sequoia sempervirens) dengan volume yang besar yang pernah ditemukan.
Pohon apa yang tertua di dunia?
Prometheus yang berusia 4,900 tahun. Meskipun telah ditebang pada tahun 1964, Pohon yang dinamakan Prometheus merupakan pohon tertua di dunia yang usianya terdokumentasikan secara pasti, yakni sekitar 4,900 tahun! Menjadikannya berada di urutan pertama sebagai pohon tertua di dunia saat ini.
Berapa total pohon di Indonesia?
Indonesia memiliki hampir 81 miliar pohon, mencakup hampir 46% dari luas daratannya.
Hutan Indonesia urutan ke berapa?
Data dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mencatat, Indonesia menjadi negara kedelapan yang memiliki hutan terluas di dunia dengan luas mencapai 92 juta ha yang diharapkan mampu menyerap emisi karbon dari persoalan iklim secara global.