Harga naik, pasokan hewan kurban di Semarang turun 20 persen
Dinas Pertanian Semarang juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ribuan hewan kurban sebelum disembelih.
Menjelang Hari Raya Idul Adha, jumlah pasokan hewan kurban yang siap disembelih di Kota Semarang Jawa Tengah cenderung menurun. Penurunan kiriman hewan kurban disebabkan harga jual yang tinggi.
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, WP Rusdiana mengatakan, penurunan pasokan hewan kurban di wilayahnya cukup signifikan, yakni sekitar 20-25 persen. Padahal, pada 2013 lalu masih ada hampir 5.600 ekor kambing dan 3.500 ekor sapi siap disembelih saat Idul Adha.
Tak hanya itu saja, kata dia, jumlah hewan kurban yang dijual bebas saat menjelang Idul Adha ketika itu juga masih ada sebanyak 16.000 ekor.
"Tapi untuk tahun ini jumlahnya turun 20-25 persen. Untuk jumlah pastinya akan kami hitung saat proses penyembelihan berlangsung. Penyebabnya macam-macam salah satunya harganya naik," kata Rusdiana kepada merdeka.com, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/10).
Lebih lanjut, Rusdiana menerangkan, pihaknya semakin memperketat pemeriksaan sapi dan kambing yang siap disembelih saat perayaan Idul Adha, Minggu (5/10) besok. Sejak dua minggu lalu, Dispertan telah menerjunkan 40 petugas medis untuk memeriksa ribuan hewan kurban di sentra-sentra penyembelihan di Semarang.
"Untuk di Semarang, dua minggu terakhir ini ada 2-3 petugas keliling ke sentra penyembelihan tiap kecamatan. Mereka harus mampu memeriksa secara cermat kesehatan sapi dan kambing yang ada di situ," jelas Rusdiana.
Sedangkan pada hari H penyembelihan yang jatuh pada Minggu pagi, Dispertan telah menyiapkan 55 petugas medis keliling yang diterjunkan di 16 kecamatan termasuk melayani order pemantauan penyembelihan hewan di kantor Pertamina dan masjid-masjid besar.