Hari-Hari Mencekam Warga Oksibil Papua, Sepanjang Malam Dibuat Ketakutan
Kelompok Sipil Bersenjata melakukan sejumlah aksi teror sejak 7 Juli lalu. Mereka melakukan penembakan dan pembakaran. Adapun bangunan yang dibakar, yaitu SMKN 1, Kantor Disdukcapil Pegubin, dan penembakan pesawat sipil milik Ikairos.
Tak ada seorang pun yang betah tinggal dalam bayang-bayang ketakutan. Sekalipun di tempat tinggalnya sendiri.
Rumah tak lagi terasa bak istana. Kala hari demi hari dilalui hanya berselimut kecemasan. Akan datangnya sekawanan berbahaya. Yang bisa datang dan menyerang tiba-tiba. Tanpa belas kasih nyawa.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kenapa TPS di Distrik Naikere rawan diserang KKB? Selain itu, kawasan Distrik Naikere rawan karena menjadi daerah perlintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tutur dia seperti dilansir Antara.
-
Bagaimana tank yang terkubur di Papua ditemukan? Dalam video yang viral itu, tampak bagian roda tank menyembul ke permukaan tanah.Sementara itu bagian tank lainnya masih terkubur.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
Pertimbangan panjang itu pula yang membuat Erlina warga Oksibil asal Banyuwangi mengungsi ke Sentani, Kabupaten Jayapura hari ini, Jumat (13/1). Dia dan beberapa warga menggunakan pesawat CN A 2307. Pilihannya meninggalkan Oksibil karena lelah harus bertahan dalam ketakutan.
Sejak 7 Januari 2022 lalu, suara tembakan bersahutan setiap malam. Meninggalkan trauma mendalam. Belum lagi, perekonomian keluarganya juga terganggu. Usahanya sementara tutup. Dia takut kawanan sipil bersenjata itu datang saat berjualan.
Terpaksa, beberapa malam terakhir dia habiskan di pengungsian. Menurutnya, berada di Mapolres Pegunungan Bintang Oksibil lebih baik daripada nyawa menjadi taruhan.
"Setiap malam saya mengungsi ke Mapolres Pegunungan Bintang di Oksibil dan tidak berani berada di rumah," katanya. Demikian dikutip dari Antara.
Pengakuan dia, kelompok sipil bersenjata itu setiap malam melintas di depan rumahnya. Meski nyawa urusan Tuhan, Erlina juga tak mau mati konyol.
"Karena kelompok itu setiap malam sering melintas di sekitar rumah," kata Erlina yang sudah dua tahun berjualan di Oksibil.
50 Warga Mengungsi Tinggalkan Oksibil
Keresahan Erlina juga dirasakan warga Oksibil lainnya. Sebanyak 50-an orang memilih meninggalkan Oksibil menggunakan pesawat CN A 2307 yang sebelumnya mengangkut logistik ke Oksibil. Pesawat yang akan kembali ke Sentani itu kemudian mereka naiki agar bisa keluar dari luar Oksibil
Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring mengatakan, sebenarnya aparat keamanan sudah meminta mereka untuk tetap di Oksibil. Namun karena ketakutan mereka tetap ingin keluar dari ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin) itu.
"Mereka yang keluar dari Oksibil sebagian besar perempuan dan anak-anak. Setibanya di Bandara Sentani langsung dibawa oleh sanak keluarganya," kata JO Sembiring.
Sebenarnya, kata Sembiring, situasi di Oksibil relatif kondusif dan aparat keamanan sudah bersiaga.
"Secara keseluruhan situasi keamanan di Oksibil kondusif, namun aparat keamanan terus siaga dan melakukan patroli," kata Brigjen JO Sembiring.
Aktivitas Perkantoran Masih Lumpuh
Meski relatif aman, Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin) Spei Yan Bidana mengakui aktivitas perkantoran di Oksibil, Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, lumpuh akibat aksi teror yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB)
Ia mengatakan aksi teror yang dilakukan KKB sejak Sabtu (7/1) menyebabkan aktivitas ASN dan warga di daerah ini belum normal.
"Saya akan kembali ke Oksibil dan melakukan konsolidasi agar ASN dan masyarakat melakukan aktivitas lagi, " kata Bupati Spei Yan Bidana di Base Ops Lanud Silas Papare Sentani, Jumat (13/1).
Saat ini, kata dia, banyak warga yang menyelamatkan diri ke Pos TNI dan Mapolres Pegubin di Oksibil karena ketakutan terhadap aksi teror yang dilakukan KKB.
Setibanya di Oksibil, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan semua unsur agar aktivitas kembali normal.
"Saya akan segera melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak agar situasi keamanan di wilayah Pegubin kembali kondusif," kata Bupati Spei.
TNI-Polri Terus Berjaga
Dia pastikan, aparat keamanan TNI-Polri terus berjaga-jaga agar masyarakat tidak lagi menyelamatkan diri dan keluar dari Oksibil. Situasi di sekitar kota, kini sudah aman sehingga aktivitas perekonomian dan lainnya segera pulih.
Terkait aksi teror yang dilakukan KKB, ujar dia, pihaknya akan melakukan pendekatan secara kekeluargaan agar tidak lagi melakukan aksinya, termasuk membakar sekolah.
"Jangan bakar sekolah karena itu akan membuat generasi muda Papua menjadi tidak pintar dan tidak punya masa depan sehingga diharapkan tidak lagi melakukan aksi yang mengintimidasi masyarakat," kata Bupati Spei.
Sekolah Dibakar, Pesawat Ditembak
KSB sejak Sabtu (7/1) melakukan sejumlah aksi teror dengan melakukan penembakan dan pembakaran. Adapun bangunan yang dibakar, yaitu SMKN 1, Kantor Disdukcapil Pegubin, dan penembakan pesawat sipil milik Ikairos.
(mdk/lia)