Rawan Serangan KKB dan Sulit Dijangkau, 142 TPS di Teluk Wondama Papua Tidak Aman
Rawan Serangan KKB dan Sulit Dijangkau, 142 TPS di Teluk Wondama Papua Tidak Aman
Kepolisian Resor (Polres) Teluk Wondama, Papua Barat, menetapkan sebanyak 142 tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu 2024 di kabupaten tersebut berada dalam kawasan tidak aman.
-
Apa itu TPS dalam Pemilu? TPS dalam Pemilu merupakan singkatan dari Tempat Pemungutan Suara. TPS merupakan lokasi atau tempat dimana pemilih akan memberikan suaranya dalam pemilihan umum atau Pemilu.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Dimana terdapat TPS terbanyak untuk Pemilu 2024? Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah TPS terbanyak di Indonesia untuk Pemilu 2024, yakni mencapai 140.457 titik.
-
Apa yang dibawa KPU Papua? Ada 22 orang penumpang yang dibawa dan pesawat tadi telah berangkat pukul 22.11 WIT ke Jakarta dengan transit di Makassar.
-
Siapa yang berisiko PPOK? Secara umum, PPOK sering terjadi pada perokok aktif dan pasif.
-
Di mana TPS Banyuwangi berada? TPS ini dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektare di Desa Balak, Kecamatan Songgon, yang nantinya akan menjangkau 33 desa di 6 kecamatan.
Rawan Serangan KKB dan Sulit Dijangkau, 142 TPS di Teluk Wondama Papua Tidak Aman
"Tidak ada yang namanya TPS aman. Semuanya tidak aman, dengan kategori rawan dan sangat rawan," kata Kepala Polres Teluk Wondama Ajun Komisaris Besar Polisi Hari Sutanto di Wasior, Kamis (25/1).
Kepolisian memetakan 134 TPS kategori rawan dan delapan TPS sangat rawan. TPS-TPS itu tersebar di 13 distrik atau kecamatan se-Kabupaten Teluk Wondama, yaitu Distrik Wasior, Windesi, Teluk Duairi, Wondiboy, Wamesa, Rumberpon, Naikere, Rasiei, Kuri Wamesa, Roon, Roswar, Nikiwar, dan Sough Jaya.
"Distrik Naikere ada enam TPS sangat rawan, dan Distrik Wamesa dua TPS sangat rawan. Delapan TPS ini jadi perhatian khusus terutama Distrik Naikere," jelas Hari Sutanto.
Ia menerangkan bahwa secara geografis Distrik Naikere masih sulit dijangkau dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kaimana serta Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Beberapa kampung di Naikere sampai saat ini merupakan daerah terisolasi yang hanya bisa dijangkau menggunakan helikopter atau dengan berjalan kaki selama berhari-hari.
"Selain itu, kawasan Distrik Naikere rawan karena menjadi daerah perlintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tutur dia seperti dilansir Antara.
Ia mengatakan, Polres Teluk Wondama terus berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat sehingga penerapan strategi pengamanan pemilu berjalan tanpa hambatan.
Kepolisian juga melibatkan personel dari Komando Distrik Militer (Kodim) 1811/Teluk Wondama dan pemerintah setempat dalam melakukan pemantauan terhadap kondisi kamtibmas di Distrik Naikere.
"Kami tempatkan dua personel Polri dan empat Linmas untuk pengamanan TPS sangat rawan. Selain itu, kepolisian bersama rekan-rekan Kodim terus melakukan pemantauan," jelas dia.
Ia menuturkan bahwa 2/3 dari jumlah personel Polres Teluk Wondama dilibatkan dalam pengamanan TPS mulai dari pemungutan suara hingga penghitungan suara.
Selain itu, akan ada penambahan personel BKO dari Brimob Polda Papua Barat.
Polres Teluk Wondama juga sudah mengajukan bantuan pengamanan pemilu kepada pihak Kodim 1811/Teluk Wondama, sehingga pelaksanaan pesta demokrasi dapat terselenggara dengan aman dan tertib.
“Diharapkan, Pemilu 2024 terlaksana sesuai dengan harapan kita semua yaitu aman, tertib dan damai," ucap Hari Sutanto.