3.201 TPS Masuk Zona Rawan, Kapolda Tak Berani Terlalu Percaya Diri Sulsel Aman pada Pemilu 2024
Sebanyak 12.867 personel kepolisian ditambah 1.700-an dari jajaran TNI dan unsur lainnya akan dikerahkan untuk melakukan pengamanan.
Polisi menyatakan 3.201 dari total 26.357 tempat pemungutan suara (TPS) di Sulsel masuk zona rawan Pemilu 2024. Mereka mengerahkan 12.867 personel mengamankan pelaksanaan pesta demokrasi itu.
3.201 TPS Masuk Zona Rawan, Kapolda Tak Berani Terlalu Percaya Diri Sulsel Aman pada Pemilu 2024
Kapolda Sulsel Inspektur Jenderal Setyo Boedi Moempoeni Harso mengatakan akan mengerahkan 12.867 personel untuk pengamanan Pemilu 2024. Selain itu, setidaknya ada 1,700-an personel dari jajaran TNI, unsur pemerintah, dan beberapa satgas turut serta dalam pengamanan Pemilu.
"Secara serentak untuk secukupnya untuk Polda Sulsel, ini kurang lebih ada 7.000 personel terlibat, di Polres jajaran ada 5.000. Jadi terlibat operasi untuk seluruh Sulawesi Selatan kurang lebih sekitar 12.867. Ini terbagi dalam satgas, ada satgas ban, satgas preventif, satgas represif, bimas, humas, ini semua sudah tergelar tadi," ujarnya usai Gelar Pasukan Ops Mantap Barata di Lapangan Karebosi Makassar, Selasa (17/10).
Setyo mengaku berdasarkan zonasi Mabes Polri, Sulsel tidak masuk dalam lima provinsi zona sangat rawan Pemilu. Namun, dari total 26.357 TPS di Sulsel, ada 3.201 masuk kategori rawan.
"Kemudian yang sangat rawan, nihil. Yang rawan 3.201 TPS, dan yang kurang rawan 3.146 TPS," ungkapnya.
Meski demikian, Setyo tak mengungkapkan kerawanan seperti apa pada 3.201 TPS di Sulsel. Ia menegaskan tidak ingin terlalu percaya diri jika Sulsel aman.
"Semuanya dianggap rawan, tidak ada yang tidak rawan, sehingga kita tidak boleh underestimate. Kita tetap antisipasi semuanya untuk kesiapan siagaan kita," tegasnya.
Setyo mengungkapkan untuk saat ini kondisi Sulsel masih aman dan belum masuk kategori sangat rawan. Meski demikian, ia mengantisipasi jika sudah ada penetapan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).
"Kita melihat dinamika di lapangan, karena belum diputuskan capres-cawapres siapa. Tapi ini juga berpengaruh tingkat kerawanan daerah," sebutnya.
Dia menyatakan sudah melakukan pendekatan ke sejumlah tokoh masyarakat dan agama agar keamanan di Sulsel tetap terjaga. Ia berharap pelaksanaan Pemilu 2024 bisa berjalan aman dan tenteram.
"Sehingga ini sangat membuat kita betul-betul menyambut pesta demokrasi dengan kegembiraan, dan tidak ada gontok-gontokan," ucapnya.
Sementara Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli mengatakan, berdasarkan data Bawaslu RI, Sulsel tidak masuk dalam indeks kerawanan dalam konteks keamanan dan profesionalisme penyelenggara Pemilu. Mantan Komisioner KPU Sulsel ini menyebut belum ada indikasi pelanggaran dari penyelenggara Pemilu.
"Kita tidak menemukan satu indikasi pelanggaran yang mengarahkan kepada penyelenggara Pemilu," sebutnya.
Meski demikian, Bawaslu Sulsel mengantisipasi terkait kerawanan netralitas aparatur sipil negara (ASN). Ana sapaan akrabnya sampai saat ini sudah ada 19 ASN yang telah ditindak.
"Kalau sekarang itu grafiknya terakhir ada 19, kemudian berkembang di Parepare ada 11 yang sedang berproses, di Pinrang juga ada. Jadi kemungkinan ada penambahan dan kita masih pada posisi kalau di total ASN, kepala desa, perangkat desa mungkin ada 40 lebih," bebernya.