Hari ke-6, sebanyak 159 penyelam diterjunkan cari korban Lion Air PK-LQP
Adapun 159 terdiri dari Basarnas Spesial Group (BSG) 41 orang, Kansar Semarang 5 orang, POSSI Semarang 6 orang, Indonesia Diver 5 orang, Kopaska 38 personel, Denjaka 28 personel dan dari pasukan Taifib sebanyak 17 personel.
Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian korban dan kepingan Lion Air PK-LQP yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat. Memasuki hari ke enam proses evakuasi, setidaknya sebanyak 159 orang penyelam diterjunkan. Hal ini berdasarkan data yang terpasang di Posko Evakuasi, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11).
Adapun 159 terdiri dari Basarnas Spesial Group (BSG) 41 orang, Kansar Semarang 5 orang, POSSI Semarang 6 orang, Indonesia Diver 5 orang, Kopaska 38 personel, Denjaka 28 personel dan dari pasukan Taifib sebanyak 17 personel.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
Lalu, juga ada penyelam dari KPLP 7 orang, Brimob Unit Delta sebanyak 4 orang dan PB Possi sebanyak 8 orang. Selanjutnya dalam operasi hari ini juga melibatkan sebanyak 869 personel gabungan.
Sebelumnya, Tim SAR terus melakukan pencarian terhadap korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang, Senin 29 Oktober lalu.
Hingga Jumat (2/11) malam, total sudah ada 73 kantong jenazah yang diamankan oleh Tim SAR dari lokasi jatuhnya Lion Air di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Dari total bagian tubuh jenazah yang diperoleh, baru empat orang yang sudah teridentifikasi.
Corporate Communications Lion Air, Ramaditya Handoko mengatakan, Jumat Pukul 21.45 WIB, Tim SAR menemukan 8 kantong jenazah.
"Sehingga jumlah menjadi 73 kantong, dengan rincian per 01 November sembilan kantong, 31 Oktober delapan kantong, 30 Oktober 24 kantong, 29 Oktober 24 kantong," kata Ramaditya, Sabtu (3/11).
Baca juga:
Penyelam yang tewas saat cari korban Lion Air sempat dibawa ke RS Koja
Ini penyebab Tim SAR meninggal usai menyelam cari korban Lion Air
Tim SAR kecelakaan Lion Air PK-LQP meninggal dunia saat pencarian korban
Hingga Jumat malam, total 73 kantong jenazah korban Lion Air jatuh ditemukan
Dua jenazah korban Lion Air teridentifikasi diserahkan ke keluarga
Cerita tim penyelam lawan arus kuat bawah laut cari Lion Air JT610
Momen pengangkatan roda Lion Air PK LQP