Hari Santri jadi semangat baru
Hari Santri jadi semangat baru. Bagi para santri, penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional merupakan semangat baru dalam mempelajari ilmu agama.
Presiden Joko Widodo telah menetapkan tanggal 22 Oktober menjadi Hari Santri Nasional. Hal tersebut menjadi dorongan semangat tersendiri terhadap para santri dalam menimba ilmu keagamaan.
Hal tersebut diungkapkan Juli Firdaus, salah satu santri di pesantren Salafi Al Fathaniyah, Kota serang Banten, yang mengaku bangga dan bahagia karena adanya Hari Santri.
"Bahagia karena adanya Hari Santri. Kita sebagai santri jadi semangat, karena telah diakui oleh pemerintah," ujarnya.
Juli mengungkapkan, setelah ditetapkan Hari Santri tiap tahunnya, di pondok pesantren yang menjadi tempat dirinya belajar agama selalu ada kegiatan.
"Hari santri tahun lalu, (perayaannya) di Masjid Agung Kota serang. Pawai obor dari alun-alun hingga Ciceri," ujarnya.
Juli mengungkapkan dirinya yang merupakan warga Ciracas Kota Serang telah menjalani pendidikan keagamaan di Pesantren Salafi Al Fathaiyah, yang berada di Pusat Kota serang tersebut selama lima tahun. Kegiatan sehari hari selain belajar kitab kuning juga ada kegiatan Mibat (minat dan bakat).
"Selain kitab kuning, ada kegiatan Mibat. Kaligrafi, dai dan daiyah, kori, marawis dan hadroh," ujarnya.