Hari Terakhir Kedatangan Gelombang Pertama, Sudah 22 Jemaah Haji Indonesia Wafat
Hingga Selasa 6 Juni, total sudah 235 kloter yang membawa 89.358 jemaah tiba di Madinah.
Kamis 8 Juni 2023 dini hari, Kloter JKS 37 asal embarkasi Jakarta-Bekasi akan menjadi rombongan terakhir jemaah haji asal Indonesia yang akan mendarat Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah. Sementara jumlah jemaah yang wafat tercatat 22 orang.
Kepala Daerah Kerja Bandara, Haryanto menjelaskan, hingga Selasa 6 Juni, total sudah 235 kloter yang membawa 89.358 jemaah tiba di Madinah.
-
Kapan jemaah haji melempar jumrah? Prosesi ini dilakukan pada hari-hari tertentu dalam perjalanan haji.
-
Mengapa jumlah jemaah haji yang meninggal tahun 2023 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya? Jumlah jemaah haji yang meninggal pada tahun 2023 ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo menyebutkan jumlah jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meninggal dunia dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 cukup tinggi dibanding tahun sebelumnya.
-
Kapan jemaah haji tersebut diberangkatkan? Tapi, tadi dia sudah diberangkatkan bersama dengan jemaah haji Kloter 11 asal Maluku Utara,"
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Mengapa jemaah haji melempar jumrah? Melempar jumrah merupakan gambaran umat Islam yang sedang melawan setan, nafsu yang disebabkan olehnya, dan melawan segala keburukan yang dibisikkan setan.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
Kloter JKS 37 yang mendarat terakhir di Madinah terdiri dari 374 orang. Selanjutnya, mulai 8 Juni jemaah haji Indonesia gelombang kedua akan mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
"Kedatangan gelombang kedua ini dimulai dengan 360 jemaah yang tergabung dalam kloter 46 embarkasi Solo atau SOC 46," kata Haryanto.
Sejak kedatangan pertama pada 24 Mei lalu, Haryanto menyebut, secara umum berjalan dengan baik dan lancar. "Alhamdulillah semua bisa kita layani dengan baik. Tentunya ini tidak terlepas dari kesiapan PPIH yang bertugas bandara, termasuk tim kesehatan. Kita bersatu untuk melayani seluruh jemaah haji Indonesia," ujarnya.
Jemaah Wafat
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kemenag, jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci hingga Rabu 7 Juni, sebanyak 22 orang.
Jemaah yang terakhir wafat adalah Suyitno Wongso Niti, asal embarkasi JKS 3. Suyitno meninggal di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Makkah.
Sedangkan jumlah jemaah yang dirawat baik di KKHI Madinah dan Makkah, termasuk yang dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di Madinah dan Makkah mencapai 133 orang.
Dengan rincian, jemaah yang dirawat di KKHI Madinah 34 orang, KKHI Makkah 48 orang, RSAS Madinah 38 orang, dan RSAS Makkah 13 orang.
PPIH Arab Saudi telah mengimbau para jemaah haji Indonesia untuk menjaga kesehatan selama di Tanah Suci. Suhu udara yang tinggi di Makkah berpotensi membuat jemaah terutama lansia rentan terserang penyakit.
Jemaah diingatkan untuk tidak memaksakan ibadah-ibadah sunah baik selama di Madinah dan Makkah. Sebab, puncak haji yang merupakan rangkaian ibadah wajib baru akan berlangsung pada 27 Juni mendatang.
(mdk/bal)